Terapkan Filosofi Kampung

- Senin, 30 September 2019 | 17:24 WIB

SEBELUM bergabung dengan Swiss-Belhotel Borneo Samarinda, Adith Raharjo pernah bertugas di beberapa hotel. Antara lain Jakarta, Palu, Makassar, Surabaya, Medan, dan Denpasar. Sepuluh tahun lebih Adith berada di posisi general manager (GM) yang tentu membuat jiwa kepemimpinannya terus terasah.

Adith selalu berusaha mengarahkan, memberi contoh, mengayomi, dan menyelesaikan masalah tanpa masalah. Menurutnya, mempelajari hal semacam itu harus pada orang yang tepat. Banyak sekali mentor-mentor yang memengaruhi kinerja Adith hingga detik ini.

Menjadi GM, ada lima hal yang selalu ditekankan. Dia menyebutnya filosofi kampung. Mulai hal kecil seperti menghargai orang lain, rendah hati, saling tolong menolong, sopan dan santun, serta tulus. Hotel yang identik dengan kerja tim sangat memerlukan kelima hal tersebut.

“Bagi saya, masalah itu jangan dibiarkan berkembang. Selesaikan saat itu juga dan secepat mungkin. Sekalipun tegas, bukan berarti memaki ya. Soal strategi, tidak ada yang khusus. Saya selalu fokus pada internal, artinya fokus pada perbaikan di dalam. Manusianya yang harus dibangun,” ungkap ayah dua anak itu.

Adith sadar jika bekerja di perhotelan yang terdiri dari banyak orang dengan berbagai sifat dan karakter harus dihadapi. Menekan ego masing-masing itu perlu. Dia kerap mengingatkan dengan lima filosofi tersebut. Seandainya dia menemukan karyawan yang agak keras kepala, Adith memilih tak memarahi.

Menurutnya, pendekatan personal touch lebih berpengaruh. Dia akan menanyakan perlahan apa yang sebenarnya menjadi masalah. Komunikasi jadi kunci penting. Itu juga menjadi cara Adith saat berusaha membangkitkan semangat para karyawan yang mungkin ditimpa masalah dalam pekerjaannya.

Selain itu, posisi sebagai GM membuat Adith harus memiliki jalan pikiran dan tujuan sama dengan owner. Dirinya mengungkapkan bahwa mempelajari dan berusaha mengerti karakter owner itu penting. Tak dimungkiri, financial result adalah hal yang harus dicapai.

Adith mengenal filosofi money three. Jika diibaratkan, daun adalah uang. Namun, banyak yang tak sadar jika ingin daun tersebut tumbuh, mesti diawali munculnya akar. Bagaimana caranya akar bisa tumbuh? Tentu dimulai dari kerja sama tim. Dibarengi dengan memupuk komunikasi dan rasa saling menghargai sesama.

 “Pandangan saya terkait kerja sama itu bisa saya ibaratkan kalau dari skala 1-100, adanya malah di angka 101. Maksudnya, hal tersebut lebih di atas segalanya. Dalam suatu kerja sama juga tidak boleh ada yang mau menang sendiri,” imbuhnya.

Sekarang, kerja keras Adith terbayar sudah. Keberhasilan itu sudah dia raih dan ada di tangannya. Namun, dia menegaskan bahwa kesuksesan itu sebenarnya tidak ada, melainkan suatu kepuasan pada diri sendiri secara batin. Senang berinteraksi dengan orang lain pun jadi alasan mengapa Adith mencintai profesinya.

“Motivasi saya bekerja di perhotelan itu murni hanya karena selalu ingin menyenangkan dan berbagi kepada orang lain. Sesederhana itu,” pungkas pria yang menulis buku ‘5 Rahasia Sukses Bisnis Restoran’ itu. (*/ysm*/rdm2)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X