Keluar dari Zona Nyaman

- Senin, 30 September 2019 | 12:51 WIB

Akhirnya trio Gamaliel-Audrey-Cantika (GAC) mulai fokus pada karir solo. Diawali dengan Audrey Tapiheru. Cewek 26 tahun itu baru merilis single Daisy pada 13 September lalu. Dia berharap karir solonya bisa berkembang layaknya bunga.

 

KETIKA trio GAC mengumumkan break dari aktivitas grup, banyak fans yang sedih. Audrey mengungkapkan, rencana tersebut dipertimbangkan sejak awal tahun ini. ’’Apalagi, GAC sudah punya tiga album. Masing-masing dari kami mau memaksimalkan potensi secara solo juga,’’ ujar perempuan berdarah Ambon-Rote-Jawa-Manado itu saat ditemui pekan lalu.

Audrey mendapat giliran pertama untuk maju sebagai solois. Dia mengaku panik. Sebab, waktunya cukup singkat. ’’Nggak nyampe sebulan. Untuk ke perilisan, kan butuh waktu sekitar 10 hari persiapan,’’ katanya. Support sang kakak, Gamaliel Tapiheru (yang akrab disapa Gamal), membuat Audrey lebih fokus dan yakin hingga akhirnya Daisy dilepas ke pasar.

Lagu tersebut diciptakan olehnya, Gamal, dan Kenny Gabriel. Audrey lebih banyak terlibat di lirik. Secara umum, lagu bernuansa pop R&B itu berisi pesan bagi siapa pun untuk tumbuh dan berkembang layaknya bunga. Lagu tersebut juga mengingatkan siapa saja, terutama perempuan, bahwa mereka cantik dengan cara yang berbeda. Semacam jadi self reminder juga buat Audrey.

’’Biasanya kan omongan orang, apalagi soal fisik, malah bikin menutup diri. Padahal, semua orang punya kelebihan masing-masing,’’ jelasnya. Audrey punya pengalaman pribadi soal penampilan. Dia pernah merasa insecure oleh hal kecil. Ketika wajahnya berjerawat, banyak yang bertanya soal itu. ’’Saya ternyata merasa terganggu,’’ ucapnya.

Buat Audrey, Daisy adalah langkah baru. Dari sekian banyak bunga, daisy dipilih karena menyimbolkan keceriaan dan permulaan baru. Jadi, lagu itu adalah doa buat Audrey yang memulai karir sebagai penyanyi solo.

Dari sisi musik, sebenarnya single itu tak jauh berbeda dengan musik di sejumlah lagu GAC. ’’Sebab, meski sekarang solo, Audrey tetap bagian dari GAC,’’ tegasnya. Tak lagi tampil sebagai grup, Audrey jadi punya ruang yang lebih luas untuk mengeksplorasi kemampuan.

Bersama GAC, dia lebih sering mendapat part lagu dengan range vokal tinggi. Vokal rendah biasanya menjadi part Cantika. Kali ini, Audrey bisa melakukan keduanya.

Waktu merilis Daisy, dia tampil live di stasiun MRT. Gimana rasanya mulai tampil sendiri? ’’Memang lebih capek, tapi seru kok,’’ jawabnya. Keseruan juga dirasakan dalam hal gaya. GAC cenderung monokromatik. Kini, Audrey bisa memakai outfit yang lebih bercorak.

Gamal pun mendukung Audrey untuk keluar dari zona nyaman. Sebagaimana diketahui, hubungan keduanya sangat dekat. Dalam momen penting tersebut, Gamal tetap mendampingi adiknya. Audrey mengaku sempat mengalami kesulitan saat menulis lirik single-nya. Gamal lalu menyarankan bikin lirik yang terinspirasi bunga kesukaan Audrey. ’’Aku bukan orang yang terinspirasi dari dalam diri. Aku perlu bantuan orang lain untuk bisa terinspirasi,’’ ungkap Audrey. Kebetulan, sosok yang bisa menginspirasi Audrey adalah kakaknya.

Jiwa seni Gamal, terutama dalam vokal dan musik, membantu Audrey untuk mengeksplorasi vokalnya. ’’Aku itu jarang mau keluar zona nyaman. Nah, kalau Gamal, imajinasinya lebih liar. Baik visual maupun audio,’’ paparnya. Daisy memang baru awal buat Audrey. Namun, dia siap berjalan lebih jauh dengan karir barunya sebagai solois. (len/c18/jan)

 

 

Fun Facts Daisy

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X