ITK Beri Edukasi Pembuatan Kapal

- Senin, 30 September 2019 | 09:12 WIB

BALIKPAPAN - Banyak cara untuk mengabdi kepada masyarakat. Kali ini, Teknik Perkapalan ITK memilih untuk berbagi ilmu dalam pembuatan kapal kayu. Pelatihan berlangsung selama 5 hari di Pulau Sewangi, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala Kalsel.

Pesertanya sekitar 15 orang, mereka pengrajin kapal tradisional yang biasa disebut kapal jukung atau kelotok khas Kalsel. Materi tata cara pembuatan kapal kayu ini diisi oleh Suardi dan Alamsyah, dosen Teknik Perkapalan ITK. Keduanya memperkenalkan pembuatan kapal dengan metode lines plan atau rencana garis.

Suardi menjelaskan, keunggulan lines plan dari metode tradisional lainnya karena menghasilkan kapal dengan kestabilan yang bagus. “Kulit kapal yang dibangun dengan cara tradisional memiliki stabilitas yang tidak terlalu bagus. Itu membuat kapal bisa oleng atau berat sebelah,” katanya.

Dia bercerita, proses pembuatan kapal kayu oleh masyarakat Indonesia masih didominasi dengan cara tradisional. Tahapan dalam proses pembuatan kapal masih berdasarkan pada kebiasaan turun temurun. Kapal yang mereka produksi hanya ukuran kecil, 2GT dan 3 GT.

Mereka tidak bisa menentukan daya mesin kapal, biasanya penentuan berdasarkan pengalaman saja. “Teknologi sederhana karena metode pembuatan kapal yang digunakan masyarakat setempat melalui tahapan pemasangan kulit kapal. Baru pemasangan gading dan geladak” ujarnya.

ITK mengenalkan teknologi pembuatan kapal melalui metode lines plan. Di mana, kapal yang dihasilkan akan menjadi lebih mudah dan efisien. Sebab material kayu yang digunakan bisa lebih sedikit. Pria Kelahiran Rappang, Sumenep ini menuturkan, proses pembuatan kapal dengan menggunakan teknologi lines plan sebenarnya tidak sulit untuk diterapkan pengrajin kapal.

“Apalagi kapal yang dihasilkan juga cukup baik dengan tingkat stabilitas dan maneuver kapal yang lebih tinggi dibanding kapal tradisional,” sebutnya. Alur pengerjaannya cukup sederhana. Tahapan pembuatan kapal metode lines diawali dengan pemasangan lunas terlebih dahulu.

Kemudian pemasangan gading yang ketika rampung ditempeli kulit kapal. Selanjutnya pemasangan galar dan papan geladak. “Metode ini digunakan dalam pembuatan kapal niaga yang ukurannya mulai dari kecil hingga yang terbesar” ujarnya.

Pemateri lain, Alamsyah menambahkan, kapal tidak hanya dibuat dari bahan dasar kayu. Metode ini juga bisa membuat kapal dengan bahan fiber plastik. “Jika bahan baku kayu semakin mahal dan langka, bisa disiasati dengan material fiber yang lebih murah dan mudah dibuat,” pungkasnya. (gel/kri)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X