BALIKPAPAN - Wacana pembangunan jembatan wisata mangrove kawasan Jumpi, Baru Ulu sebenarnya sudah bergulir sejak 2016. Dua tahun lalu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sempat bertandang ke lokasi yang dekat dengan permukiman warga RT 33 tersebut.
Anggaran sudah disepakati sejak Januari lalu, dana pembangunan jembatan Rp 850 juta. Hanya saja pembangunan hingga kini masih terhambat. Terhambatnya pembangunan dikarenakan ada pengakuan hak milik dari perusahaan swasta yang menyodorkan bukti berkas berupa enam sertifikat lahan.
Mengenai hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan berkoordinasi kembali dengan pemerintah. Mengingat wilayah mangrove yang dikelilingi sungai, dikatakan Suryanto, tidak bisa jadi hak milik pribadi atau perusahaan swasta.
“Peruntukan mangrove untuk pelestarian, sungai tidak boleh ada hak milik warga atau perusahaan,” ucapnya.
Sembari menunggu masalah lahan selesai, dirinya menuturkan tengah melakukan perencanaan detail engineering design (DED). Jembatan ulin tersebut nantinya akan dibangun di pinggir hutan mangrove seluas 1,1 hektare itu. Walau belum mengetahui panjang jembatan yang akan dibangun, dikatakan lebar jembatan ulin itu mencapai 2 meter.
Direncanakan mulai dibangun awal 2020, jembatan tidak hanya sebagai penghubung dan tambatan perahu dari masyarakat sekitar, tapi juga menjadi lokasi jogging trek dan wisata baru. Sekaligus normalisasi sungai, lokasi ini akan dijadikan kampung perubahan iklim.
Bukan hanya meningkatkan perekonomian warga, namun juga bertujuan menjaga kawasan mangrove agar tidak hilang. Menggaet warga, khususnya nelayan setempat, mereka akan diberdayakan menjadi pemandu yang mengantarkan wisatawan yang ingin menyusuri mangrove.
Ditambah dengan wisata kuliner di sekitar lokasi. Yakin dengan potensi yang ada, ia pun berharap ada perusahaan yang dapat memberikan bantuan corporate social responsibility (CSR).
“Selama ini warga Kampung Baru merasa dianaktirikan, kami ingin mereka juga berkembang. Dari itu kami butuh surat dukungan warga, agar aspirasi ini bisa didengar dan segera terlaksana secepatnya,” pungkasnya. (lil/kri)