SENDAWAR–Virus mematikan human immunodeficiency virus (HIV) telah menelan korban jiwa di Sendawar. Sejak Januari hingga September 2019, sembilan orang meninggal karena HIV/AIDS. Virus tersebut menyasar ke semua usia, terutama pada usia produktif.
"Tahun ini, penderita HIV/AIDS sebanyak 83 orang. Angka ini terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2017, penderita penyakit ini sebanyak 27 orang, kemudian pada 2018 ada 28 orang. Kalau angka kematian masih fluktuatif," terang Barnabas, sekretaris Dinas Kesehatan Kubar, beberapa waktu lalu.
Virus tersebut, kata dia, telah menyebar di 10 kecamatan se-Kubar. Terbanyak di Kecamatan Damai dan Barong Tongkok. "Belum lagi bagi mereka yang terkena, namun belum didiagnosis,” ujar Barnabas.
Penyebabnya, ada dua faktor yang mendominasi. Yakni, penggunaan jarum suntik dan seks bebas. Kedua faktor tersebut lebih besar karena seks bebas atau gonta-ganti pasangan. "Saat ini lokalisasi yang menjadi wilayah pembinaan kita (Diskes, Red) berada di Kampung Muara Barong, Kecamatan Melak. Karena sekarang cuma di situ yang masih aktif. Kalau di Jaras sudah tutup," terang dia.
Menurut dia, itu bentuk pencegahan. Supaya tidak banyak yang tertular. Apalagi di sana banyak pria yang diduga berpotensi terjangkit karena perilaku mereka. Selain itu, perlu dilakukan pembinaan fungsi kelembagaan, baik pemerintah maupun swasta, untuk meningkatkan pengetahuan dengan diberi pembekalan.
Sementara itu, untuk lembaga kesehatan lebih banyak menyorot tindakan medis. Dia juga mengimbau masyarakat aktif mencari pengetahuan tentang bahaya HIV/AIDS agar tidak mudah tertular. “Jangan mudah percaya dengan stigma bahwa penderita HIV/AIDS harus dijauhi,” pungkasnya. (rud/kri/k8)
