Dorong Percepatan Investasi, Prosedur IMB Usaha Bakal Diubah

- Kamis, 26 September 2019 | 10:49 WIB

JAKARTA - Upaya untuk menciptakan iklim investasi yang mudah terus dilakukan pemerintah. Salah satu regulasi yang disiapkan adalah menyederhanakan perizinan membangun bangunan bagi dunia usaha. Nantinya, dokumen Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bisa diproses belakangan.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution menekankan, syarat IMB tidak dihapus. Namun dijadikan persyaratan terakhir dalam mendirikan bangunan. Jadi prosedurnya, pelaku usaha yang ingin membangun tempat usaha cukup memenuhi syarat dasar. Seperti lahan yang akan dibangun, desain bangunan oleh perancang bersertifikat, jarak bangunan ke pinggir jalan, koefisien lantai bangunan, hingga pengawas bangunan bersertifikat.

Jika sudah terpenuhi, pembangunan sudah bisa dilakukan tanpa menunggu IMB dikeluarkan pemerintah daerah. "Yang penting tunduk kepada buku standar itu, sehingga proses meminta IMB itu cepat," ujarnya usai rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin (25/9).

Dia menilai, perubahan mekanisme tersebut bisa memangkas waktu investor dalam menjalankan bisnisnya. Sebab, selama ini, massa tunggu pengajuan IMB bisa memakan waktu bertahun-tahun. Selain itu, prosesnya rawan kolusi.

Bukan hanya efisien, dia menilai prosedur baru lebih mudah dalam pengawasan. Sebab, saat IMB diajukan, bangunan sudah jadi sesuai standar yang diperbolehkan. Berbeda dengan saat ini, di mana desain bangunan bisa melenceng dari IMB. “Kalau sudah dapat IMB diubah-ubah juga gak ada yang tahu," imbuhnya.

Lantas, kapan kebijakan tersebut akan direalisasikan? Darmin belum bisa memastikan. Namun dia memperkirakan, konsepnya akan selesai pada bulan Oktober.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan, berdasarkan ?yang dihimpun pemerintah perlambatan ekonomi global sudah semakin nyata. Bahkan, resesi ekonomi mulai dirasakan beberapa negara.

Oleh karenanya, deregulasi investasi yang diharapkan merangsang masuknya Foreign Direct Investment (FDI) perlu dipercepat. FDI diharapkan bisa menyelamatkan perlambatan ekonomi. "Kita berpacu dengan waktu dan harus gerak cepat dengan pemangkasan, penyederhanaan, regulasi-regulasi yang menghambat," ujarnya saat membuka rapat.

Rapat deregulasi investasi sendiri dilakukan Presiden bersama jajaran menteri ekonomi di kabinet kerja setiap pekan. Langkah itu diambil untuk meminimalisir dampak buruk resesi ekonomi global. (far)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X