SAMARINDA-Puluhan warga Sempaja Selatan, Jalan Perjuangan 3 dan 4, mendatangi kantor PDAM Tirta Kencana, Selasa (24/9) sekira pukul 10.00 Wita. Mereka protes terhadap layanan air yang tak lancar selama tiga bulan terakhir. Ditambah lagi, kualitas air yang mengalir bau dan kotor.
Siti Nasihah, salah satu warga yang hadir memberikan protes mengatakan, air di daerahnya tak lancar mengalir. “Kadang satu minggu mengalir, setelah itu berhenti hingga dua bulan,” ucapnya.
Nasihah dan ibu-ibu lainnya memprotes kualitas air yang didistribusikan berbau dan kotor. Selain itu, tagihan yang harus mereka bayar cukup mahal. "Tagihan kami juga mahal. Sempat pasang pipa baru juga, tapi sama aja, airnya hitam," ujarnya.
Dia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan air, sehari-hari harus membeli air tandon seharga Rp 100 ribu. "Itu untuk satu hari. Kan saya punya kos, masa harus beli terus. Habis hidup buat beli air terus, Mas," keluhnya.
Terpisah, Direktur Bidang Teknik PDAM Tirta Kencana Ali Rachman As mengatakan, terjadi kerusakan pipa di Jalan M Yamin. Kebocoran pipa tersebut berada dalam selokan, yang mengakibatkan air selokan ikut tersedot. "Sekarang (kemarin) lagi diperbaiki,” jelasnya.
Dia mengatakan, jika air berbau dan kotor, kemungkinan dari parit tersebut. Ali juga menjelaskan terkait tidak lancarnya didistribusikan kepada warga selama tiga bulan terakhir. Disebabkan kebocoran pipa di Jalan M Yamin sehingga booster tidak memiliki tekanan yang kuat untuk mengaliri air ke rumah warga.
Terkait pembengkakan biaya pembayaran rekening air, diperkirakan lantaran warga menggunakan pompa dan terus-menerus membuka keran. Padahal, kondisi air tidak mengalir. "Jadi muter terus meterannya," singkatnya. (*/eza/dns/k16)