TANA PASER - Untuk mensinergikan tugas bersama dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Pemkab Paser menggelar Apel Gabungan dan Gelar Pasukan kesiapsiagaan darurat kabut asap akibat Karhutla di wilayah Kabupaten Paser. Dipimpin Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Paser Bachtiar Effendi, hadir juga Kapolres Paser AKBP Roy Satya Putra, Dandim 0904/TNG Letkol Czi Widya Wijanarko beserta pasukannya.
" Pemkab mengimbau masyarakat agar tidak membakar lahan yang ada di sekitar rumah. Jangan membakar sampah agar tidak membuat pencemaran lingkungan. Terlebih lagi pembakaran lahan yang dilakukan untuk tujuan membuka lahan pertanian," kata mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum itu.
Sementara itu Kapolres Paser AKBP Roy Satya Putra menyampaikan setiap tahun karhutla terjadi secara berulang, hal ini harus dicermati guna mengantisipasi serta melakukan perbaikan terhadap hutan dan lahan. Polres Paser sudah menurunkan 100 personil untuk membantu cegah dan penanggulangan karhutla di jajaran polsek .
Apel gelar pasukan ini kata Roy merupakan sebuah gerak untuk melakukan pencegahan terjadinya (karhutla) yang sering terjadi di Kalimantan Timur khususnya Kabupaten Paser.
"Seperti yang kita ketahui Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi yang rawan terjadi Karhutla. Karena memiliki kondisi geografis yang sangat luas sehingga dapat menimbulkan dampak yang besar, munculnya kabut asap. Saat ini kurang lebih seluas 215 hektar lahan di Paser yang terbakar. Ini tentunya perlu menjadi perhatian kita bersama baik pemerintah, swasta dan msyarakat dalam mengantisipasi dan menanggulangi terjadinya Karhutla di tahun 2019 ini. Saya mengajak kepada seluruh peserta gelar pasukan dan semua segenap elemen masyarakat bersinergi, bersatu padu bahu membahu untuk memberikan solusi bagi permasalahan karhutla di Paser," kata Roy.
Kapolres mengatakan karhutla disebabkan oleh beberapa faktor seperti disebabkan oleh manusia itu sendiri dan juga faktor alam. Faktor kebakaran yang sering juga terjadi diakibatkan kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok sembarangan dan lupa mematikan api.
Pemilik lahan kerap melakukan pembakaran lahan karena dianggap lebih efektif, persepsi ini perlu dirubah demi kepentingan bersama dan untuk kesejahteraan masyarakat.
Dandim mengingatkan untuk personel pembuatan posko, selalu sip, dan menjaga keamanan yang utama. Jangan sampai karena semangat memadamkan Api dan tidak memperhitungkan keselamatan.
Kemarin siang sekitar pukul 11.00 wita, wilayah Kecamatan Tanah Grogot dan kecamatan lainnya di Paser akhirnya dilanda hujan. Ini membuat para personel penanggulangan karhutla di lapangan sangat terbantu. Udara pada sore hari pun berangsur membaik dan kabut asap cukup berkurang. (/jib)