BALIKPAPAN—Penderita penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, jantung, stroke, diabetes, dan kanker mengalami penurunan. Penurunan terlihat dari perbandingan kasus 2018 dan 2019. Menurunnya angka kasus penyakit degeneratif menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty menunjukkan bahwa upaya gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) melakukan deteksi dini PTM tergolong berhasil.
Masyarakat saat ini semakin peduli dan rutin memeriksakan tekanan darah, gula darah, kolesterol, maupun asam urat. Sehingga jika seseorang terdeteksi ada kemungkinan bisa langsung diketahui lebih awal dan menjalani pengobatan lebih tepat dan cepat. Hal ini membuat masyarakat atau pasien bisa terhindar dari komplikasi.
Penerapan pola hidup sehat ini juga tidak hanya giat dilakukan di perkantoran, tapi sudah meluas dan dilakukan sosialisasi dari tingkat kota, kelurahan maupun RT.
Perempuan yang akrab disapa Dio ini menuturkan, kasus PTM lebih banyak terjadi di daerah pinggiran. Menurutnya hal ini terjadi karena masyarakat kerap kali mengonsumsi karbohidrat terlalu banyak. Cenderung mengonsumsi lebih banyak nasi dibandingkan lauk-pauk ataupun sayuran.
“Gizi yang didapatkan kurang seimbang. Karena sebaiknya nasi hanya seperempat piring, sisanya lauk dan sayuran," ucap Dio.
Untuk memperbaiki budaya hidup tidak sehat tersebut, Dio menuturkan, masyarakat harus aktif melakukan Germas. Salah satunya rutin berolahraga minimal 30 menit setiap hari. Mengonsumsi sayur dan buah serta ikan. Dirinya juga menganjurkan masyarakat rutin memeriksakan kesehatan setiap enam bulan ke Puskesmas terdekat.
"Germas adalah implementasi dari instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017, yang kita jalankan secara bersama-sama sebagai upaya untuk menurunkan penyakit tidak menular," pungkasnya. (lil/ms/k18)