PHE Incar Potensi Migas di Perbatasan

- Selasa, 24 September 2019 | 14:38 WIB

BALIKPAPAN- Pertamina Hulu Energi (PHE) berupaya maksimal memburu cadangan migas baru untuk memenuhi kebutuhan minyak dan gas bumi (migas) di Tanah Air yang terus meningkat. Daerah perbatasan pun dibidik, termasuk di Kaltara.

Direktur Eksplorasi PHE Abdul Mutalib Masdar menyebut sejauh ini Indonesia masih memiliki potensi migas, salah satunya di Tarakan Basin. Ia mengungkapkan, potensi di Cekungan Tarakan, Kalimantan Utara bisa dioptimalkan dengan kerja keras dan teknologi baru.

“Potensi yang ada di Tarakan Basin lebih dari 2 BBOE atau milyar oil ekuivalen. Di mana sebagian dari potensi ini dimiliki oleh PHE dengan empat wilayah kerja (WK) operator, yaitu PHE Nunukan, JOB Simenggaris, PHE Maratua dan East Ambalat,” terangnya.

Penemuan Sumur Migas Parang-1 di Blok Nunukan, yang memiliki potensi cadangan sebesar 221 MMBOE menjadikan Blok Nunukan sebagai salah satu dari 10 penemuan migas terbesar di dunia.

Abdul Mutalib menambahkan, selain potensi cadangan yang cukup besar, ada hal yang menarik dan challenging terkait Cekungan Tarakan. “Lokasinya berada di area perbatasan Indonesia dan Malaysia, sehingga bila Pertamina berhasil mengeksplorasi area ini tentu memperkuat otoritas politik Indonesia,” tegasnya.

Di sisi lain, pengembangan wilayah dengan luas 68.000 km persegi ini akan memberikan multiplier effect positif bagi perekonomian serta sosial masyarakat. "Singkat kata Cekungan Tarakan adalah sebuah harapan besar Indonesia dan harapan besar eksplorasi,” ucapnya.

Dosen Geologi dan Perminyakan STT Migas, Kukuh Jalu Waskita menuturkan, potensi migas saat ini ada di Kaltara. “Di sana potensinya gas. Dan masih banyak yang belum dijajaki. Bahkan Pertamina EP V saat ini juga sedang fokus meningkatkan dan mencari sumur di wilayah kerjanya area Kaltara,” terangnya.

Menurutnya, meski memiliki potensi gas besar namun pemanfaatannya belum maksimal. Serapan lokal saja masih minim. Jadi wajar, banyak KKKS yang masih wait and see, dari pada mereka rugi. (aji/ndu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X