PROKAL.CO,
BALIKPAPAN- Pertamina Hulu Energi (PHE) berupaya maksimal memburu cadangan migas baru untuk memenuhi kebutuhan minyak dan gas bumi (migas) di Tanah Air yang terus meningkat. Daerah perbatasan pun dibidik, termasuk di Kaltara.
Direktur Eksplorasi PHE Abdul Mutalib Masdar menyebut sejauh ini Indonesia masih memiliki potensi migas, salah satunya di Tarakan Basin. Ia mengungkapkan, potensi di Cekungan Tarakan, Kalimantan Utara bisa dioptimalkan dengan kerja keras dan teknologi baru.
“Potensi yang ada di Tarakan Basin lebih dari 2 BBOE atau milyar oil ekuivalen. Di mana sebagian dari potensi ini dimiliki oleh PHE dengan empat wilayah kerja (WK) operator, yaitu PHE Nunukan, JOB Simenggaris, PHE Maratua dan East Ambalat,” terangnya.
Penemuan Sumur Migas Parang-1 di Blok Nunukan, yang memiliki potensi cadangan sebesar 221 MMBOE menjadikan Blok Nunukan sebagai salah satu dari 10 penemuan migas terbesar di dunia.
Abdul Mutalib menambahkan, selain potensi cadangan yang cukup besar, ada hal yang menarik dan challenging terkait Cekungan Tarakan. “Lokasinya berada di area perbatasan Indonesia dan Malaysia, sehingga bila Pertamina berhasil mengeksplorasi area ini tentu memperkuat otoritas politik Indonesia,” tegasnya.
Di sisi lain, pengembangan wilayah dengan luas 68.000 km persegi ini akan memberikan multiplier effect positif bagi perekonomian serta sosial masyarakat. "Singkat kata Cekungan Tarakan adalah sebuah harapan besar Indonesia dan harapan besar eksplorasi,” ucapnya.