Suku Bunga Rendah, Berharap Kredit Tumbuh

- Senin, 23 September 2019 | 14:53 WIB

SAMARINDA- Langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen diharapkan bisa diikuti perbankan dengan menurunkan bunga kredit. Sehingga kinerjanya bisa lebih baik.

BI Kaltim mencatat penyaluran kredit di Bumi Etam semakin baik. Sampai Juli 2019, penyaluran kredit tercatat tumbuh sebesar 11,38 persen year-on-year (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,50 persen (yoy). Secara nominal, penyaluran kredit Kaltim berdasarkan lokasi proyek sebesar Rp 117 triliun. Dengan risiko kredit bermasalah (NPL Gross) sebesar 3,71 persen atau masih terjaga di bawah threshold 5 persen. 

Peningkatan kredit bersumber dari lapangan usaha pertambangan yang tercatat mengalami pertumbuhan 42,81 persen (yoy). Ini menunjukkan pelaku usaha tambang masih optimistis dengan perkembangan lapangan usaha ini dalam beberapa waktu ke depan. Di samping itu, kredit lapangan usaha konstruksi juga tumbuh 29,28 persen (yoy), menunjukkan geliat pembangunan konstruksi di Kaltim diperkirakan berlanjut hingga akhir 2019. 

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Dwi Ariyanto mengatakan, harapan terus meningkatnya kinerja kredit seiring menurunnya suku bunga acuan. Penurunan itu bisa menjadi stimulus bagi kredit di daerah. Walau tidak serta-merta turun jika suku bunga acuan turun. Tapi kecenderungannya ke sana. Meski tidak otomatis tapi menurunnya suku bunga acuan bisa menjadi angin segar. 

“Menurunnya suku bunga jelas akan mendorong pertumbuhan kredit ke arah yang lebih baik,” katanya. 

Pengusaha menganggap ini sebagai ajang untuk ekspansi bisnis. OJK berharap perbankan bisa terus menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit. Perbankan harus semakin jeli memilih sektor mana yang harus dibiayai. Kalau bisa mengarah pada sektor produktif.

 Di Kaltim, industri pengolahan, pertanian dalam arti luas dan pariwisata penyaluran kreditnya masih sangat rendah. Sehingga jika suku bunga kredit turun bisa membuat penyaluran kredit kita bisa lebih ekspansif ke sektor lain. “Perbankan bisa memilih sektor mana yang risikonya lebih rendah agar kredit bisa tumbuh lebih sehat,” tuturnya. 

Tapi kinerja kredit di Kaltim sudah sangat baik. Saat ini, NPL perbankan di Bumi Etam selalu di bawah threshold 5 persen. Ini menandakan kinerja kredit sudah cukup baik, hanya perlu terus ditingkatkan agar semakin baik. “Kita berharap NPL tetap terjaga dan kredit terus tumbuh pada sektor produktif,” tutupnya. (ctr/ndu/k15)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X