Proses belajar-mengajar di SMP 1 Filial di Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Samboja, sungguh memilukan. Ternyata masih ada sekolah di Kukar tidak memadai.
TENGGARONG - Lantaran tak memiliki meja dan kursi, puluhan siswa SMP 1 Filial Samboja mengikuti proses belajar dengan melantai. Siswa SMP 1 Filial ini merupakan sekolah persiapan SMP 8 Samboja. Jumlah siswanya mencapai 75 orang.
Sekolah itu belum genap tiga tahun berdiri. Saat ini siswa kelas IX terpaksa harus mengalah kepada adik-adiknya untuk belajar tanpa mebeler. Kepala Sekolah SMP 1 Filial Samboja Yusuf mengatakan, dua tahun terakhir sebenarnya proses belajar-mengajar masih lancar karena jumlah meja dan kursi tercukupi.
Belakangan, saat masuk tahun ketiga, siswa kelas tiga terpaksa harus melantai di gedung milik Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar. “Untuk dua tahun ajaran pertama, jumlah meja kursi masih cukup. Namun, saat ini siswanya masuk ke kelas tiga, ternyata meja dan kursinya kurang, terpaksa harus melantai,” ujarnya.
Dalam penerimaan siswa baru pun, pihak sekolah memilih membatasi jumlah siswa sehingga jumlahnya hanya 19 orang. Hal ini untuk mengantisipasi kurangnya fasilitas meja dan kursi siswa tersebut.
“Kami sebenarnya sudah menyampaikan proposal untuk pembentukan unit sekolah baru. Namun, belum mendapat jawaban dari Disdik,” ungkap Yusuf.
Di Kelurahan Wonotirto, Kecamatan Samboja, sebenarnya ada lahan seluas dua hektare milik warga yang dihibahkan. Pihaknya berharap dapat dibangunkan gedung sekolah di lahan tersebut.
Dikonfirmasi hal tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar Ikhsanuddin Noor mengatakan, sebenarnya sekolah tersebut memiliki kursi dan meja yang cukup. Namun, ada guru-guru yang dalam kondisi tertentu menginginkan para siswa belajar dengan melantai.
“Saya sudah konfirmasi dengan pihak UPTD Disdik Samboja, katanya sebenarnya ada kursi dan mejanya. Akan tetapi, gurunya ada yang menginginkan belajar melantai seperti itu,” terangnya.
Dia pun memastikan jika pada 2020, jumlah sekolah yang kekurangan mebeler tidak lagi ada. Pasalnya, sudah dimasukan dalam APBD Kukar 2020. (qi/kri/k16)