Eksim pada Anak, Pakai Handuk Jangan Digosok

- Senin, 23 September 2019 | 09:34 WIB

Kebanyakan anak atau bayi memiliki kulit sensitif. Banyak faktornya. Orangtua mesti memahami hal itu. Salah satu gangguan kulit yang lumayan sering menyerang anak adalah eksim.

 

MERUPAKAN kondisi muncul ruam kemerahan dan gatal pada kulit. Dijelaskan dr William S Tjeng, eksim dipicu alergi. Perlu diingat, eksim tidak menular tapi bersifat kambuhan.

Datangnya alergi bisa dari banyak hal. Yakni, debu, tungau, makanan, benda-benda yang dipakai seperti sabun, sampo, dan suhu. Bagi anak, eksim paling sering muncul di daerah wajah, leher, lulut, dan siku. Rasa gatal juga tak menentu. Ada yang langsung, ada pula beberapa hari kemudian. Bergantung respons tubuh. Selain anak dan bayi, tak menutup kemungkinan eksim menyerang usia dewasa.

Bayi yang masih ASI biasanya timbul eksim. Disebabkan makanan yang dikonsumsi ibu. Terkait makanannya, bergantung pada kerentanan tiap orang. Ada beberapa jenis makanan yang memang lebih tinggi kadar alerginya dibanding yang lain.

Contohnya, makanan laut, ikan cakalang, telur, ayam, dan susu sapi. Namun, anak dianjurkan mengonsumsi ASI eksklusif karena merupakan pencegahan eksim paling baik. Jangan diberikan susu sapi. Jika tidak bisa memberi ASI, opsi lainnya memberi susu formula khusus.

“Selain kulit sensitif, eksim datang dari faktor keturunan. Jika orangtuanya alergi seperti asma atau gatal-gatal, anaknya kemungkinan mengalami eksim lebih besar daripada orangtua yang normal dan tidak membawa sifat alergi itu,” ucap dokter spesialis anak tersebut.

Biasanya anak beraktivitas secara aktif. Salah satunya berenang. Hal itu memicu eksim jika anak tidak tahan dengan bahan pembersih seperti kaporit. Anak yang terkena eksim pun tidak bisa terlalu lama berendam.

Suhu air juga berpengaruh. Jika terlalu dingin atau terlalu panas, akan menyebabkan rasa gatal. Anak yang eksim cukup mandi dua kali selama 10 menit. Suhu air suam-suam kuku. Saat mengeringkan tubuh dengan handuk, jangan menggosoknya terlalu keras. Mesti ditepuk lembut. Jika terlalu keras dan ditekan, bisa memicu rasa gatal.

“Kalau kulit tubuhnya sudah kering, beri pelembap. Pada intinya, fokus utama eksim lebih pada perawatan kulit. Pemilihan pakaian harus menyerap keringat. Jika pakaian terlalu ketat, kasar, sintetik, dan dari kain wol itu pemicu,” imbuhnya.

Proses penyembuhan bergantung keluhan pasien. Untuk semua tipe penyakit alergi, terapi utamanya pencegahan. Jika pada makanan, sebaiknya dihindari. Kalau sudah muncul, pakai pelembap atau gunakan sabun yang tidak ada antiseptik, detergen, dan pengharum.

“Jika tidak mempan pakai pelembap, gunakan salep kortikosteroid. Susahnya, anak itu kalau merasa gatal mesti langsung menggaruk. Jadi, potong kukunya atau pakaikan sarung tangan buat yang masih bayi supaya tidak luka infeksi. Kalau sudah luka, harus memakai salep antibiotik. Obat antigatal oles juga bagus. Namun, kalau masih tidak mempan, biasanya diberi obat antihistamin untuk mengurangi alergi,” jelas William yang ditemui di Apotek Berkat Bersama Samarinda.

Konsultasikan keluhan anak kepada dokter. Makin cepat ditangani, makin bagus. Orangtua jangan sembarangan memberi pengobatan. Awalnya cukup gunakan pelembap. Ada sebagian orangtua yang ingin penyembuhan instan sehingga memberi salep kortikosteroid. Padahal tidak dibenarkan. Mesti sesuai resep dokter agar tidak terjadi efek samping seperti kulit menipis, muncul bercak putih, dan mudah berjamur. (*/ysm*/rdm2/k16)

 

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X