Tubuh Lembap, Jamur Mudah Datang

- Senin, 23 September 2019 | 09:32 WIB

TAK hanya eksim yang mengganggu kondisi dalam beraktivitas. Dikenal pula keluhan umum yang sering terjadi di Indonesia sebagai negara tropis, yakni infeksi jamur. Sebagian orang awam mengira bahwa eksim dan infeksi jamur itu sama karena gejalanya diawali dengan rasa gatal.

Faktanya, kedua penyakit kulit tersebut sangat berbeda. Eksim disebabkan melalui faktor keturunan, alergi seperti asma, makanan, atau lingkungan. Ada karena kontak berulang dengan zat tertentu seperti detergen, sabun, dan pakaian dari wol atau berbahan kasar. Sementara infeksi jamur, disebabkan oleh jamur yang menyerang kulit. Dipicu dengan kebersihan yang kurang baik atau aktivitas tertentu.

Dijelaskan dr Maya Milani B, SpKK, faktor utama infeksi jamur adalah kondisi kulit lembap. Kategori besar jenis jamur ada dua, tinea dan candida. Namun, Maya menegaskan bahwa orang yang memiliki keluhan jamur di tubuh, bukan berarti tidak menjaga kebersihan.

Menurut Maya, hal itu tidak benar dan tak bisa dipukul rata. Bahkan, ada orang yang kebersihannya baik justru mengalami jamuran. Sebagai contoh, orang yang memiliki bobot tubuh berlebih biasanya lebih mudah berkeringat. Walau kebersihannya baik, di beberapa bagian tubuhnya lembap, sehingga memudahkan munculnya jamur. Tak memandang usia, semua bisa mengalami.

“Kalau ada yang tidak menjaga kebersihan tubuh atau terlalu lama memakai baju penuh keringat, ya berkaitan pula dengan kebiasaan higienisnya. Bisa muncul jamur. Namun, tidak semua orang jamuran itu berarti tidak bersih ya,” ungkapnya ditemui awal pekan lalu di Apotek Merak Samarinda.

Ubahlah kebiasaan yang membuat tubuh lebih mudah lembap demi mencegah datangnya jamur. Misalnya, bagi orang yang gemar berolahraga, harus segera mengganti baju jika sudah selesai. Jangan ditunda-tunda. Sebenarnya, jamur tak serta-merta muncul begitu saja.

Umumnya karena kebiasaan berulang. Namun, kalau hanya sekali dua kali, jamur tak langsung muncul. Bagi yang berbobot lebih, usahakan menggunakan pakaian longgar, menyerap keringat, dan tidak ketat agar meminimalisasi kemungkinan lembap di beberapa bagian tubuh.

“Sebenarnya, yang paling penting itu ya edukasi. Kebiasaan sehari-hari yang berkaitan dengan aktivitas sering dianggap sepele. Padahal, kalau tubuh sering lembap, berkeringat, tidak segera diganti bajunya dan dilakukan berulang, jamur mudah datang. Dimulai hal kecil dan sederhana,” tambah Maya.

Jamur muncul di mana saja seperti di daerah lipatan. Bisa pula di punggung, paha, atau wajah. Hampir seluruh tubuh. Cara pengobatan berbeda. Bergantung penyebab, lokasi, jumlah, serta apa yang mendukung. Contoh, jika jumlahnya banyak, pengobatan harus dikombinasi antara salep dan obat minum. Jika sedikit, cukup salep. Idealnya, salep dioleskan dua kali sehari. Munculnya jamur dipicu rasa gatal, kemerahan, dan keadaan kulit kering. Kondisi ini juga menular.

“Kalau dari saya, bergantung proses penyembuhan. Kalau kondisinya ringan, diberi obat salep dan minum itu terkadang sepuluh hari sudah bagus. Namun, lebih baik lagi apapun yang berkaitan dengan pengobatan jamur minimal selama dua minggu. Pernah ada yang panau seluruh tubuh, pengobatannya sebulan. Akan tetapi, kalau masih awal seperti jamur candida yang sering dialami anak-anak, 3–4 hari sudah bisa hilang,” tambahnya.

Maya menegaskan, jika sudah sembuh dari jamur, tak menutup kemungkinan akan datang kembali. Apalagi jika kebiasaan buruk diulangi, jamur mudah datang. Paling penting, segera berobat ke dokter jika merasakan ciri-ciri munculnya jamur. Semakin cepat ditangani, semakin cepat penyembuhannya. (*/ysm*/rdm2/k16)

 

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X