Joker sudah digadang-gadang bakal menjadi film terbaik tahun ini berkat akting memukau Joaquin Phoenix, sebagai sang badut maniak. Namun, di mata beberapa orang, keapikan film Joker ternyata mengandung pesan negatif terselubung.
Dilansir dari Screen Rant, Phoenix baru-baru ini diwawancara oleh Telegraph terkait film yang ia bintangi tersebut. Phoenix dihadapkan kepada fakta bahwa film Joker terlalu meromantisasi nasib menyedihkan Arthur Fleck, komedian gagal yang direndahkan orang-orang sekitarnya sebelum akhirnya ia menjelma menjadi Joker dan mulai berbuat onar di Gotham City.
Premis tersebut kemudian dikaitkan dengan beberapa kejadian penembakan massal dan aksi kejahatan brutal lainnya yang terjadi di Amerika Serikat dan belahan bumi lain. Pendek kata, Joker dianggap bisa menginspirasi orang-orang tertolak di luar sana untuk melakukan tindak kejahatan sebagai bentuk balas dendam.
Dalam rangkaian press tour untuk mempromosikan film tersebut, seorang jurnalis bertanya kepada Phoenix apakah sebagai aktor ia sudah mempertimbangkan kemungkinan terjadinya hal tersebut sebelum menerima tawaran peran sebagai musuh bebuyutan Batman itu.
Sang aktor, yang tampaknya tidak siap dengan pertanyaan tersebut, memilih meninggalkan ruang konferensi pers. Phoenix pergi tanpa menjawab sepatah kata pun.
Terlepas apakah nantinya ada orang yang terinspirasi dengan aksi Joker di film besutan Todd Phillips tersebut, harus diakui bahwa Joker adalah film yang layak ditunggu. Di Indonesia, Joker dijadwalkan tayang pada 2 Oktober. (jpg/dwi/k8)
