Butuh Pompa Punggung dan Tandon

- Senin, 23 September 2019 | 09:11 WIB

BALIKPAPAN - Asap yang sudah beberapa pekan terakhir menyelimuti Kota Minyak membuat wali kota Balikpapan bersama pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) turun ke lapangan. Jumat (21/9) mereka meninjau Posko Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) di Kilometer 15, Balikpapan Utara. 

Pada kesempatan itu, Wali Kota Rizal Effendi bertemu Yayasan Pro Natura, mitra kerja yang membantu pemerintah mengelola HLSW. Manajer Yayasan Pro Natura Agusdin menjelaskan, tahun ini terdapat enam titik api baru di Balikpapan. Lokasinya sekitar 500 meter hingga 1 kilometer di luar HLSW.

Sementara itu, ada tiga titik api di daerah aliran sungai (DAS) Manggar yang perlu dipantau terus-menerus. “Bekas kebakaran di 2015 ada 23 titik. Sekarang yang masih tersisa tiga titik, 20 titik sudah padam,” katanya.

Adapun tiga titik api ini berpotensi menyala kapan saja, mengingat bekas tambang batu bara. Ketika ada kayu tumbang, ranting kering, dan ilalang, berbahaya jika bertemu percikan api. “Sebenarnya dari sisi ekstrem kemarau, tahun ini jauh lebih baik. Paling parah kebakaran saat 2015,” sebutnya.

Berkaca pada kejadian 2015, karhutla mencapai 20 titik yang membakar sekitar 800 hektare HLSW. Sementara saat ini, area yang terbakar hanya sekitar 20 hektare. Menurut dia, semua ini tidak terlepas dari perhatian dan awareness masyarakat.

“Mereka sudah paham menjaga hutan agar tidak terbakar dan ikut memadamkan titik api,” sebutnya. Agus menjelaskan, proses pemadaman api bisa dilakukan melalui penanganan langsung. Terutama untuk api kecil seperti enam titik api tersebut.

Caranya dengan memanfaatkan pompa punggung yang bisa dipikul. “Saat ini keberadaan pompang punggung sangat berarti karena kendaraan besar pemadam sulit masuk,” jelasnya. Pompa punggung efektif, fleksibel, mudah digunakan untuk pemadaman masuk ke area hutan.

Kemudian, dengan pompa punggung, penggunaan air bisa seminimal mungkin. Masalahnya saat ini keberadaan pompa punggung terbatas. Pihaknya hanya memiliki sembilan pompa. Jumlah itu dirasa masih kurang untuk membekali petugas dan masyarakat sekitar yang membantu pemadaman saat muncul titik api di HLSW.

“Kapasitas pompa 18 liter. Namun, alatnya terbatas, susah dicari karena tidak dijual di tempat umum,” sebutnya. Dia mengatakan, keberadaan pompa punggung sangat membantu, jangkauan menyemprot air hingga 4–5 meter. Selain pompa, butuh perlengkapan lain seperti tandon portabel.

“Sumber air susah, kami bisa bawa air dengan tandon portabel. Tandon ini bisa dipindah ke mana-mana,” ujarnya. Menanggapi hal itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menuturkan, pihaknya berencana untuk memberikan bantuan tandon portabel dan pompa punggung.

“Tandon portabel ditaruh di titik-titik yang kendaraan besar sulit masuk,” sebutnya. Akses air menjadi kendala dalam pemadaman titik api. Mereka harus membawa air dari embung yang jaraknya cukup jauh. Sementara petugas menggunakan motor mengambil air dengan jeriken berkapasitas 20 liter.

Karena itu, perlu tandon portabel yang bisa disebar di daerah sulit akses air, sehingga ketika ada kebakaran, cepat memadamkannya. Saat ini rencana tersebut dalam pembahasan dan diupayakan cepat. Menurut dia, peralatan ini penting untuk pencegahan dini saat api masih kecil. “Nanti kami lihat, kemungkinan bantuan 5-10 tandon,” imbuhnya.

Rizal mengungkapkan, pemantauan karhutla di HLSW sangat penting. Sebab, memiliki peran besar sebagai daerah tangkapan air dan paru-paru Balikpapan. Suplai air ke Waduk Manggar dan Pertamina juga bertumpu pada Sungai Wain. “Begitu hutan lindung terbakar, efeknya hutan tidak bisa menyimpan air,” sebutnya. 

Dia turut mengapresiasi, walau dengan keterbatasan alat, semua bisa mengantisipasi titik karhutla di HLSW. Rizal memastikan, sementara ini Sungai Wain cukup aman. “Namun, tetap perlu antisipasi karena ini kawasan tangkapan air di Balikpapan dan Pertamina mengandalkan sungai ini,” tutupnya. (gel/kri/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X