TENGGARONG-Pesta Adat Erau 2019 sudah berakhir, Minggu (15/9). Kini Tenggarong Internasional Folk Arts Festival (TIFAF) 2019 dibuka di Stadion Rondong Demang, Tenggarong (22/9). Namun, (21/9) sejumlah negara sudah memamerkan kesenian mereka di halaman Kedaton Kutai Kartanegara (Kukar).
Karnaval seni bertaraf internasional itu digelar dari 21–29 September 2019. Delegasi dari sejumlah negara ikut berpartisipasi. Di antaranya, Belanda, Rumania, Rusia, Thailand, Sri Lanka, Mesir, dan Indonesia sebagai tuan rumah.
Semarak acara kemarin itu semakin terlihat lantaran ratusan warga Tenggarong dan sekitarnya memadati lokasi karnaval. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar Sri Wahyuni mengatakan, dari tujuh negara termasuk Indonesia yang akan berpartisipasi, baru delegasi lima negara yang menghadiri pembukaan karnaval.
Sementara dua negara, yakni Rumania dan Mesir masih dalam perjalanan ke Tenggarong. “Insyaallah besok (hari ini) semua negara sudah bergabung saat pembukaan TIFAF di Stadion Rondong Demang,” ujarnya kemarin.
Setelah pembukaan, lanjut dia, langsung dilanjutkan dengan Kukar Expo. Bahkan, ada seni international di Stadion Rondong Demang. Ada pula resepsi antara peserta dengan bupati dan sultan Kukar. Tidak hanya itu, selama kegiatan berlangsung, akan ada kunjungan ke sekolah-sekolah di Kukar.
Pada saat kunjungan ke sekolah, Rabu (25/9), para delegasi berbagai negara akan berlatih permainan tradisional Kukar. Lalu ada ekshibisi antarpartisipan untuk permainan tradisional di Pulau Kumala. “Ada juga agenda ziarah ke makam raja-raja Kutai. Para delegasi negara-negara mengikuti,” ungkap Sri.
Khusus kegiatan yang bernuansa Kutai, ada festival seni daerah Kutai pada 27-28 September. Berbagai lomba disuguhkan. Yakni, tari jepen kreasi, musik tingkilan, dan lomba-lomba tradisional. “Termasuk lomba balap ketinting. Setiap sore pertunjukan berlangsung di Pulau Kumala. Ada dua pertunjukan seni tradisional Indonesia setiap harinya,” papar dia.
Festival itu dipastikannya berdampak pada pegiat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Raja–julukan Tenggarong. Bahkan, pemerintah telah menyediakan stan khusus. Pihaknya berharap, festival itu bisa merangkul banyak pengunjung dan menjadi branding wisata Kukar. “Dapat menjadi promosi daerah, baik secara nasional maupun internasional,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Kukar Edi Damansyah berharap, karnaval tersebut bisa mendorong semangat untuk terus menjaga dan melestarikan seni budaya nasional di Kukar. Itu bagian dari upaya mendorong seni dan budaya menjadi bagian dari pariwisata. Selain itu, mendorong ekonomi kreatif dan UMKM untuk tampil.
Edi berharap dapat memberikan dampak baik bagi Kukar untuk mempromosikan seni dan budaya lokal. Apalagi setiap kecamatan mengirimkan duta seni. Belum lagi beberapa olahraga tradisional yang turut dipertandingkan. (dq/rom/k16)