Satu Proyektil Bersarang di Kepala Bandar Narkoba

- Senin, 23 September 2019 | 09:01 WIB

SAMARINDA–Irwan (35), pengedar narkoba yang ditangkap di kawasan simpang empat Sempaja, Samarinda, dua hari lalu, akhirnya meninggal kemarin (21/9). Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim juga memastikan, pelaku ditembak petugas di kepalanya. Setelah sebelumnya Irwan disebut sempat melawan saat hendak ditangkap.

Tertembaknya kepala pelaku sekaligus menjawab kabar yang beredar belakangan. Terlebih dua hari lalu, Humas RSUD AW Sjahranie Samarinda dr Arysia Andhina membantah Irwan ditembak di bagian kepala. “Di kepala (Irwan) hanya luka sobek,” tegasnya.

Irwan adalah pengemudi mobil Ayla dengan nomor polisi KT 1971 RJ yang terpaksa dilumpuhkan karena melawan. Dia disebut-sebut sebagai gembong narkoba karena kedapatan membawa sabu-sabu seberat 1.009,43 gram dan 200 pil ekstasi.

Dari pantauan Kaltim Post, Jumat (20/9) sekitar pukul 18.00 Wita, dalam masa kritis, Irwan yang mengenakan kaus hitam bertuliskan porprov dengan gambar pesut membawa obor hanya bisa terbaring tidak berdaya di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD AW Sjahranie.

Kepalanya dibalut perban cokelat. Sementara kaki kanannya ditutup selimut. Dua tangannya juga turut diperban. Pria dengan tato di tangan kiri itu hingga malam masih mendapat perawatan tim medis.

Kabid Pemberantasan BNN Kaltim AKBP Halomoan Tampubolon kala itu menyebut, kondisinya masih kritis. Jelang tengah malam, kondisi Irwan sempat membaik. Sebelum benar-benar drop pukul 00.00 Wita.

Tim dokter rumah sakit pelat merah itu terus berupaya menolong nyawa Irwan. Namun pada pukul 01.29 Wita Sabtu (21/9), Irwan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya. “Benar, yang bersangkutan meninggal,” ungkap Humas BNN Kaltim Haryoto saat ditemui di ruang mortuary RSUD AW Sjahranie.

Dokter hanya bisa membantu Irwan bertahan selama hampir 10 jam sejak masuk rumah sakit, Jumat sore. Dengan nada pelan, mantan wartawan itu menyebut, ada proyektil bersarang di kepala Irwan bagian belakang sebelah kanan.

Dibeberkan Haryoto, ada pendarahan di otak. Dia menyebut, tembakan itu sejatinya diarahkan ke bagian kaki. “Anggota kami sudah memegang yang bersangkutan, tapi karena dengar tembakan peringatan, panik. Senjata petugas mau dirampas,” sambung Haryoto.

Saat ujung senjata api diarahkan ke kaki Irwan, dia menghindar. Berusaha menutupi dengan kepala. Atas perlawanan pelaku di dalam mobil, petugas terpaksa melumpuhkan. Timah panas mendarat tepat di kepala Irwan. Haryoto menjelaskan, ada luka tembak selain di kepala. “Ada di tangan,” jelasnya.

Harian ini mendapat informasi, Irwan tinggal di Jalan Margo Santoso, Sangatta, Kutai Timur (Kutim). Salah satu dari dua perempuan yang bersama Irwan saat penangkapan, berstatus istri siri. Kini dua perempuan itu ditahan di markas BNN Kaltim, Jalan Rapak Indah, Sungai Kunjang, Samarinda.

BNN, kata Haryoto, belum memerinci terkait barang haram yang dibawa Irwan bersama temannya tersebut. Namun, sebelum jenazah Irwan dibawa keluarga, istri siri Irwan, Ike Sirengge (23), hadir di ruang jenazah. Mengenakan baju khusus tahanan bernomor 21, dengan tangan diborgol dan dikawal ketat petugas BNN, Ike berlinang air mata melepas kepergian suaminya.

Dia berusaha ditenangkan. Namun, tangisnya pecah begitu jasad Irwan selesai diperiksa dokter forensik RSUD AW Sjahranie. “Ya Allah,” ucapnya dengan mendaratkan kepalanya di tubuh Irwan.

Sempat diwawancarai, Ike menuturkan, belum genap setahun berada di Sangatta. Mereka dari Makassar. Namun, Irwan sejatinya berasal dari Palu, Sulawesi Tengah. “Kerja di pasar (Teluk Lingga). Apa saja dikerjakan dan yang penting halal,” ucapnya dengan logat khas Makassar.

Jumat, Irwan sempat dihubungi seseorang yang dia juga tak ketahui. Dia sempat menolak ajakan suaminya. Namun dipaksa untuk menemani perjalanan ke Samarinda. Di Kota Tepian, Ike yang menyebut suaminya tidak tahu jalan sempat makan siang di Jalan Gatot Subroto. Setelah makan, handphone sang suami berdering. “Mau ke JNE (perusahaan pengiriman) ambil pesanan. Tapi enggak ke sana, belok ke salah satu kampus,” tambahnya diikuti isak tangis.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X