Sangkima Kesulitan Air Bersih, Sungai Mengering Hingga Tak Bisa Dilintasi Kapal

- Jumat, 20 September 2019 | 11:49 WIB

Musim kemarau semakin terasa dampaknya bagi warga Kutim. Tak hanya kebakaran hutan dan lahan yang berkobar hampir setiap hari, kekeringan melanda sejumlah desa di beberapa kecamatan.

 

SANGATTA–Salah satunya di Kecamatan Muara Ancalong. Dari sembilan desa yang ada, nyaris seluruhnya mengalami permasalahan yang sama. Air sungai yang mengering memaksa warga menggunakan air sehemat mungkin.

Jelas Camat Muara Ancalong Helmi, kondisi perairan semakin surut di beberapa sungai. Bahkan, ada yang tidak dapat dilalui kapal dan hanya bisa ditempuh dengan penyeberangan basah tanpa alat. "Hampir semua desa mengalami kekeringan, warga lewat tanpa alat apapun, nyeberang saja," katanya saat dikonfirmasi kemarin (19/9). Warga Desa Senyiur Ozy menyebut, kekeringan terjadi sejak beberapa pekan lalu. Kondisi air sungai yang semakin surut merupakan tolok ukur. Hal itu berdampak pada penggunaan air bersih warga. "Sungai surut, kebakaran pula di sini (Desa Senyiur), susah kalau kemarau seperti ini," tuturnya. Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) juga tidak ada.

Di Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan, belum dialiri perusahaan daerah air minum (PDAM), membuat warganya bergantung pada sumur dan air bersih bantuan salah satu perusahaan BUMN di kawasan tersebut. Untuk memasak, warga mendapat pasokan dari perusahaan yang dialirkan dari tangki air. Jika kemarau, banyak sumur mengering dan berubah menguning.

Air dari perusahaan telah didistribusikan selama bertahun-tahun ke tempat penampungan warga setiap hari, ke tiap-tiap RT. Pasalnya, tidak semua sumur dapat digunakan untuk memasak.

"Semoga PDAM bisa masuk ke Sangkima dan menyuplai air ke warga. Karena, air bantuan perusahaan kalau tidak diawasi sering susah dapatnya, jarak ke tandon jauh, kalah sama yang menyedot," bebernya.

Ditemui terpisah, Direktur PDAM Kutim Suparjan telah merencanakan penyaluran air ke Sangkima segera dilakukan. Dari data yang dipaparkan, direncanakan membuat kapasitas IPA 20 liter per detik dan bersumber air baku dari sungai. Pihaknya menargetkan sambungan langganan 500 unit SL dan mampu melayani 2.735 jiwa. "PDAM sedang memprogramkan masuk ke Sangkima, rencana sistem penyediaan air minum (SPAM) akan dikerjakan secara gotong royong melalui dana Pemkab Kutim, PT Pertamina dan kami,” ujarnya. Namun, untuk kesepakatan final, skema pembiayaan tersebut masih tahap penjajakan dengan pihak terkait. (*/la/dra2/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X