WASHINGTON – ”Saya tahu Anda sudah mencoba, tapi tak cukup keras. Maaf.” Kalimat itu meluncur dari mulut Greta Thunberg Selasa (17/9). Dia bersama beberapa aktivis lingkungan lainnya dari berbagai penjuru dunia diundang untuk berpidato di hadapan Satuan Tugas Perubahan Iklim Senat AS di Capitol Hills, Washington.
Saat sesi Thunberg dimulai, Senat harus menahan malu. Sebab, aktivis asal Swedia itu bicara blak-blakan tanpa tedeng aling-aling. Thunberg merasa tak puas dengan kinerja senat terkait dengan perubahan iklim. Dalam pidatonya, dia meminta para politikus negeri Paman Sam itu menyimpan pujiannya. ”Jangan mengundang kami ke sini hanya untuk berkata betapa menginspirasinya kami tanpa Anda berbuat sesuatu tentang hal tersebut (perubahan iklim Red),” tegas dia seperti dikutip BBC.
Remaja 16 tahun itu memang tak biasa. Umumnya orang akan menyerahkan data diri dan visi-misinya menjelang pidato di senat. Tapi, Thunberg justru memberikan laporan pemanasan global. Dia menulis bahwa laporan tersebut adalah testimoninya. Thunberg tak ingin didengar, tetapi ingin senat mendengarkan para ilmuwan dan bersatu mendukung mereka. Tak hanya bersatu, tapi juga mengambil langkah nyata.
Thunberg berada di AS menjelang aksi global mogok sekolah di seluruh dunia pada Jumat (20/9). Aksi itu menuntut aksi pencegahan terhadap perubahan iklim. Bakal ada 4.638 aksi dari 139 negara. Dia juga memberikan pernyataan di hadapan Komite Urusan Luar Negeri House of Representative AS kemarin (18/9). Dia juga bakal menghadiri KTT Aksi Perubahan Iklim PBB di New York 23 September.
Thunberg juga sempat bertemu dengan mantan Presiden AS Barack Obama. Dalam cuitannya, Obama memuji Thunberg karena meski usianya masih 16 tahun, tapi dia sudah menjadi pendukung terbesar planet bumi. Thunberg tak takut untuk mendorong aksi nyata karena tahu bahwa generasinyalah yang bakal menanggung efek dari perubahan iklim. ”Kamu dan saya satu tim,” ujar Obama saat bertemu Thunberg. (sha/c10/dos)