Tak Ada PDAM Air Bendali Pun Jadi

- Kamis, 19 September 2019 | 11:07 WIB

DEMI menjamin terpenuhinya kebutuhan akan air bersih, sejumlah pengembang tak bergantung pada pasokan air PDAM.

Balikpapan Regency misalnya. Perumahan di kawasan Jalan Syarifudin Yoes Sepinggan ini memanfaatkan air dari Bendali II di Sepinggan serta sumur bor sebagai air baku.

Sehingga di tengah kemarau seperti sekarang, warga kompleks tidak khawatir soal ketersediaan air. Air bersih mengalir dari water treatment plant (WTP) yang dioperasikan pengembang perumahan 24 jam penuh.

Terdapat dua WTP, yang berada di Sektor 2 dan Sektor 6. Pada Sektor 2 tersebut tak ubah seperti pengolahan pada IPAM. Terdapat 7 bak terbuka yang menjadi awal pengolahan, sebelum masuk ke ground tank dan dilakukan pencampuran chemical, lalu masuk pada bak besar sebelum dialirkan ke pipa distribusi. Walau proses pengolahan cukup panjang, air tak pernah berhenti mengalir.

“Kami sudah mendapatkan izin dari pemerintah kota untuk memanfaatkan air Bendali II. Dengan pengolahan sendiri, kualitas air sudah teruji dan bisa dimanfaatkan untuk MCK (mandi, cuci, kakus),” ungkap Project Manager Estate and WTP Balikpapan Regency Budi Mulyo Putro.

Walau tidak mengetahui jumlah volume air di Bendali II, tapi dikatakan debit air yang dihasilkan 5-7 liter per detik. Sedangkan dari tiga sumur, hanya dua yang aktif dengan 8 liter per detik. Air yang dihasilkan didistribusikan ke 2.700 unit rumah. Bahkan masih bisa melayani 500 pelanggan baru. Dalam hal ini, pihaknya juga telah mengantongi izin penggunaan air bawah tanah dan air permukaan.

“Rata-rata satu rumah yang diisi 5-8 orang menghabiskan 10 kubik air dalam sebulan,” sebutnya.

Musim kemarau memang tidak bisa ditampik membuat sumber air menurun. Tapi pihaknya terus mengoptimalkan keberadaan sumur dan bendali dengan sebaik mungkin. Dirinya berharap, dalam waktu dekat hujan bisa kembali turun. Walau persediaan air masih normal, ia telah mengimbau warga perumahan untuk lebih berhemat.

“Diharapkan bulan Ber (September, Oktober, November) ini hujan turun. Bila memang kemarau masih berlanjut, kita akan bekerja sama dengan pihak luar untuk penyediaan air. Sedangkan opsi penjadwalan merupakan pilihan paling akhir. Semua akan kami lakukan demi kenyamanan warga,” pungkasnya.

Dari 10 cluster yang terdapat di Balikpapan Regency, hanya satu cluster yang hanya menggunakan jasa PDAM. Beberapa ada yang menggunakan PDAM dan WTP bersamaan. Tapi mayoritas warga hanya mengandalkan WTP. Meteran PDAM dan WTP juga berbeda.

Layaknya PDAM, penggunaan air dari produksi WTP internal dikenakan tarif progresif. Tarif airnya tak berbeda jauh dibanding tarif PDAM. Untuk tarif dasar per kubik, penggunaan 0-10 kubik dipatok Rp 10.000.

Sementara pelanggan PDAM yang tinggal di perumahan real estate, tergolong pelanggan Kelompok III rumah tangga C, dan dikenai tarif progresif, 0-10 kubik dipatok Rp 9.886 per kubik. (lil/ms/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X