BALIKPAPAN- Ke depan Kebun Raya Balikpapan (KRB) akan dikembangkan menjadi taman buah lai. Pengunjung dapat memetik, sekaligus menikmati buah di lokasi wisata di Km 15, Balikpapan Utara itu. Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mewujudkan impian Wali Kota Balikpapan itu.
Wali Kota Rizal Effendi mengatakan, lai atau durian merah mulai dikenal dan dilirik konsumen di luar Kalimantan. Rizal menuturkan, sejauh ini belum ada petani fokus membudidayakan lai, karena nilai jualnya kalah dibanding durian.
"Mudah sebenarnya, bijinya saja dilempar bisa tumbuh. Lai itu jauh lebih bagus dari durian. Kandungan kolesterolnya juga tidak tinggi dan bagus bagi perempuan, bisa mengencangkan kulit," beber Rizal. Bukan hanya buah lai, nantinya berbagai buah khas Kaltim, durian maupun lahung dan kerantungan bisa ditanam di lokasi tersebut.
Kepala DP3 Balikpapan Heria Prisni menuturkan, untuk perkebunan atau kebun lai ini membutuhkan lahan yang cukup luas. "Dibutuhkan sekitar 5 hektare dan kami coba melihat di KRB karena lahan di sana masih cukup luas," ujarnya.
Dengan keberadaan kebun ini diharapkan mampu memperkenalkan buah lai secara lebih luas. Apalagi kawasan Kalimantan Timur telah ditunjuk menjadi ibu kota baru negara Indonesia. Agar menjadi daya tarik sekaligus ciri khas tersendiri. "Lai kan nggak ada di daerah lain,” bebernya.
Dikatakan pula, selama ini harga buah lai lebih murah ketimbang durian. Hal ini dikarenakan produksinya musiman dan hanya tumbuh di hutan. Jika pun mahal, biasanya karena permintaan yang tinggi. "Kami coba kembangkan secara okulasi, biar lebih cepat, 3 atau 4 tahun sudah bisa dipanen. Mudahan 2020 bisa terlaksana," ucapnya. (lil/ms/k15)