SENDAWAR–Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menjadi ancaman nyata dari kabut asap saat ini. Tiap hari kian bertambah jumlah penderitanya. Dalam dua pekan selama September, ada 934 orang terpapar ISPA. Terdapat dua kecamatan mendominasi ISPA, yakni Kecamatan Sekolaq Darat dan Melak.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kubar Rita Sinaga kepada Kaltim Post, kemarin (17/9). Meski, menurut dia, tidak dapat disimpulkan bahwa ISPA yang diderita masyarakat Kubar semuanya dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Tidak bisa pastikan bahwa penderita ISPA ini karena asap karhutla, tetapi memang dampak asap ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya penyakit ISPA,” katanya.
Dia menjelaskan, dampak dari asap karhutla untuk jangka pendek memang hanya ISPA. Tetapi, dampak ini akan berakibat ke jangka panjang seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). "Untuk gangguan penyakit dalam, asap ini hanya akan berakibat pada ISPA. Mungkin dalam hitungan bulan atau tahun akan berpotensi menimbulkan PPOK," jelasnya.
Selanjutnya, akibat asap ini nantinya juga berdampak pada kanker, tetapi perlu diingat harus melalui penelitian. Sedangkan untuk dampak luar tubuh seperti ke mata dan kulit. (rud/kri/k8)