SAMARINDA – Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 sudah di depan mata. Namun demikian kekhawatiran masih menyelimuti beberapa cabang olahraga. Sebab, tuan rumah memiliki wacana mengurangi 10 cabor. Dari 47 yang semula akan dipertandingkan, hanya 37 yang akan dimainkan di Papua.
Kabar tersebut sudah santer beredar belakangan ini. Bahkan pertengahan Agustus lalu, PB PON sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Kemenpora membahas wacana tersebut. Namun hingga saat ini belum ada putusan resmi cabor apa saja yang akan dipangkas.
Menanggapi kabar tersebut, Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya mengatakan, saat ini dirinya beserta pengurus lainnya sedang berjuang agar cabor yang dicoret bisa ditinjau ulang. Sejauh ini, Zuhdi sudah berkoordinasi dengan Kemenpora agar bisa memberikan solusi.
"Masalahnya 10 cabor ini tidak memerlukan venue khusus. Tidak masalah itu sebagai pertimbangan, kami juga dukung," ucapnya.
Zuhdi berharap, seluruh atlet masih tetap mempersiapkan diri meskipun belum mendapat kepastian untuk tampil dalam PON yang berada di Papua nanti. Dia menambahkan jangan sampai isu pencoretan tersebut malah mempengaruhi para atlet dan semakin menurunkan performa atletnya.
"Kami akan berjuang sebelum surat keputusan itu keluar. Untuk atlet, jangan terpengaruh, harus persiapkan diri. Tetap semangat," serunya. (*/eza/don2)