Banyak Diserap Industri Rumahan, Daging Kerbau Laris di Kaltim

- Rabu, 18 September 2019 | 13:07 WIB

BALIKPAPAN- Sempat sulit diterima, permintaan daging kerbau di Kalimantan Timur sebagai alternatif daging sapi mengalami peningkatan cukup pesat di tahun ini.  Perum Bulog Regional (Divre) Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimra) mencatat permintaan daging ini telah mencapai 420 ton hingga awal September 2019.

Kepala Bulog Divre Kaltim Arwakhudin Widiarso mengatakan, jumlah penjualan ini membaik dibandingkan pada awal tahun lalu, di mana pihaknya mengalami kesulitan dalam penjualan. Tingginya penyerapan didorong oleh permintaan dari industri kuliner dan makanan olahan dalam kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Ia menjelaskan, dua tahun silam, pihaknya cukup sulit memperkenalkan daging kerbau di Kaltim. Bahkan, dari dinas setempat sempat menahan perizinan untuk mulai memasarkan daging kerbau. Baru pada pertengahan tahun lalu pihaknya mulai memasarkan daging kerbau.

“Hingga saat ini permintaan sudah berkali lipat dibanding tahun lalu. Bahkan, makanan olahan daging seperti bakso sudah banyak yang menggunakan daging kerbau. Masyarakat mungkin sudah merasakan tapi tidak tahu. Pasalnya rasanya mirip daging sapi. Kalau produk olahan sama rasanya,” terangnya.

Namun, lanjut dia, pasokan untuk daging ini sempat tersendat lantaran kesulitan dalam menemukan pemasok yang bisa menyediakan kemasan per kilogramnya. Padahal tingginya permintaan bukan berasal dari industri besar.

Di sisi lain, Bulog hanya menyediakan kemasan meat box per 20 kg. Hingga saat ini, Bulog juga belum banyak menemukan industri pemotongan daging yang dapat membentu memecahkan persoalan tersebut.

 “Kalau sekedar motong mungkin bisa tingal beli mesin potong kayu. Cuma kan higienitas dalam pengemasannya juga perlu diperhatikan,” jelasnya, Selasa (17/9).

Selanjutnya, dia menyebutkan bahwa pasokan daging ini akan terus didatangkan tiap minggunya. Pada minggu ini setidaknya Bulog segera mendatangkan 70 ton pasokan daging kerbau. Komposisinya 90 persen dalam kemasan per kilogram sisanya sebanyak 10 persen untuk kemasan meat box.

 “Kami jujur agak malu dengan agen, karena pengiriman selalu agak terlambat. Faktornya permintaan di agen bulog rata-rata meminta  potongan satu kilogram. Sebab, Permintaan konsumen di sini rumah tangga bukan industri,”sebutnya.

Adapun secara rata-rata, harga jual daging kerbau di Balikpapan dan Samarinda berada di kisaran Rp 70.000 per kg—Rp72.000 per kg. Namun untuk konsumen rumah tangga memang terdapat margin yang lebih besar dengan harga jual Rp75.000 per kg.

Lebih jauh, Arwakhudin mengatakan, Bulog sedang dalam proses menambah variasi olahan daging kerbau dalam bentuk bakso dan sosis. Selama ini, pemesanan dari pabrik di Jakarta untuk mendatangkannya terhalang oleh tidak adanya jalur pengiriman daging olahan ke Kaltim.

“Dalam waktu dekat kami akan memasarkan produk olahan daging kerbau seperti sosis dan bakso. Di Malaysia sudah jalan,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Divisi Komersil Bulog Divre Kaltimtara Yandra Drajat mengatakan, banyak pengusaha kuliner memanfaatkan daging kerbau sebagai alternatif bahan baku pangan makanan yang dijual. Jika dari dilihat bentuk dan rasa hampir sama dengan daging sapi . Selisih harganya pun sangat jauh, lebih murah dibandingkan dengan daging sapi.

Mengacu pada harga jual di pasaran daging kerbau dibandrol Rp75.000 sampai Rp 80.000 per kilogram. Namun, untuk daging sapi harganya bisa mencapai Rp 120.000 perkilogram. Bahkan daging sapi paling murah harganya bisa mencapai Rp 90 ribu.

Permintaan daging kerbau tersebar di Kaltim dan Kaltara, sedangkan terbanyak dari Kota Samarinda. Untuk penjualan daging kerbau ini distribusinya hingga ke Berau, dan beberapa daerah lainnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X