Tambang Masih Seksi di Mata Investor

- Rabu, 18 September 2019 | 13:04 WIB

SAMARINDA-Dominasi pertambangan batu bara terhadap struktur investasi baru di Kaltim dinilai bukan masalah, hal itu menandakan bahwa Bumi Etam masih dilirik investor. Namun, niat untuk menggeser ketergantungan daerah ini terhadap bisnis emas hitam akan semakin jauh. Sehingga, diperlukan regulasi untuk mengatur agar investasi tak terus menerus didominasi pertambangan, diiringi dengan perbaikan infrastrktur.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, saat ini tidak masalah jika investor masih tertarik dengan pertambangan. Hal itu menandakan bahwa sektor itu masih seksi di mata investor. Hanya saja, perlu diperhatikan jika investasi di Kaltim terus didominasi dengan pertambangan saja maka struktur ekonominya tetap akan sama.

“Banyak potensi investasi lain saat ini, namun karena pertambangan sangat dominan sehingga saya khawatir kebanyakan investor hanya fokus kepada sektor itu saja,” ujarnya.

Untuk ketahui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim mencatat, target realisasi investasi Kaltim 2019 ditetapkan sebesar Rp 38,60 triliun. Dengan rincian Rp 13,51 triliun untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan Rp 25,09 triliun untuk penanaman modal asing (PMA). Pada triwulan II 2019 tercatat rencana investasi di Kaltim sebesar lebih dari Rp 3,14 triliun, dan realisasi investasinya mencapai Rp 8,44 triliun. Sedangkan realisasi semester I (Januari-Juni) 2019 telah mencapai Rp 17,68 triliun, atau 48,16 persen dari target investasi tahun ini. 

Jika dilihat berdasarkan sektor usaha maka realisasi investasi PMDN yang dapat dicapai sampai dengan triwulan II (April-Juni) 2019 menunjukkan, subsektor pertambangan mengalami penambahan investasi yang besar yaitu mencapai Rp 10,55 triliun dan memberikan kontribusi terhadap realisasi investasi seluruh sektor usaha yaitu sebesar 86,76 persen. Sub sektor tanaman pangan dan perkebunan berada di urutan kedua kontributor terbesar yaitu mencapai Rp 890 miliar atau 7,32 persen. Urutan ketiga terbesar adalah industri makanan sebesar Rp 353 miliar atau 2,90 persen.

Sedangkan realisasi PMA berdasarkan sektor usaha, subsektor pertambangan mendapatkan tambahan investasi sebesar USD 82,54 juta atau sebesar 42,23 persen dari keseluruhan realisasi PMA. Sub sektor lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar bagi investasi di Kaltim adalah subsektor transportasi, gudang dan komunikasi yaitu sebesar USD 34,39 juta, atau senilai Rp 1,24 triliun atau 50,33 persen dan subsektor tanaman pangan dan perkebunan sebesar USD 57,46 juta atau 35,04 persen.

Menurutnya, pemerintah harus bisa membuat iklim investasi agar investor tidak melirik pertambangan saja. Harus ada iklim-iklim investasi yang baru dan menarik. Konsepnya foreign direct investment (FDI) yang harus didorong. Investasi langsung harus bisa masuk ke Kaltim yang berbasis hilirisasi.

“Banyak negara lain yang punya teknologi canggih, tarik ke Kaltim. Jika tidak mau, cari tahu masalahnya apa sehingga tidak tertarik. Kita harus dengarkan investor, harus dirembukkan bagaimana menghilangkan hambatan investor mau masuk,” katanya.

Tutuk menjelaskan, dengan perbaikan infrastruktur saja sudah bisa mengurangi hambatan-hambatan investor. Infrastuktur itu merupakan kunci untuk menurunkan biaya produksi, biaya logistik dan sebagainya. Infrastruktur yang baik bisa membuat aliran barang lebih baik.
“Sehingga selain regulasi untuk menarik investor dibutuhkan juga perbaikan infrastuktur, maka sektor lain bisa muncul dan menarik untuk diberikan peluang selain pertambangan,” pungkasnya. (ctr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X