Semester Pertama Kinerja Kontruksi Kaltim Melambat

- Rabu, 18 September 2019 | 13:02 WIB

SAMARINDA-Kinerja lapangan usaha konstruksi Kaltim triwulan II 2019 tumbuh positif namun lebih rendah dibandingkan triwulan lalu. Konstruksi tercatat tumbuh 3,25 persen year on year (yoy) pada triwulan II 2019, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 13,92 persen (yoy). Dengan pangsa sebesar 8,46 persen, pertumbuhan lapangan usaha kontruksi berkontribusi sebesar 0,23 persen (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan II 2019.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (DPC-Gapeksindo) Kaltim Slamet Suhariadi mengatakan, pada triwulan pertama dan kedua kinerja kontruksi di Kaltim mengalami perlambatan. Sektor ini belum memberikan kontribusi signifikan terharap perekonomian Bumi Etam.

“Kita perlu ketahui, bahwa proyek-proyek kontruksi baru dilelang pada triwulan kedua ini. Sehingga pengerjaanya baru dilakukan pada triwulan ketiga dan keempat,” ungkapnya.

Konstruksi yang lebih rendah pada triwulan II 2019 dipengaruhi oleh menurunnya aktivitas pembangunan proyek pemerintah di wilayah Kaltim, sejalan dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Strategis Daerah (PSD) skema tahun jamak yang hampir selesai. Di samping itu, terdapat beberapa proyek infrastruktur baik yang bersifat maintenance ataupun pekerjaan baru masih dalam tahapan pengadaan di triwulan II 2019.

“Memasuki triwulan III 2019, kinerja lapangan usaha konstruksi diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2019,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pengerjaan proyek-proyek infrastruktur pemerintah diperkirakan akan memasuki tahapan konstruksinya. Belanja modal pemerintah juga diperkirakan mulai optimal pada triwulan III 2019 untuk memastikan target penyerapan anggaran akhir tahun dapat tercapai. Di samping itu, pengerjaan konstruksi swasta dan BUMN juga masih berlanjut, sehingga mendukung kinerja lapangan usaha ini. Peningkatan kinerja konstruksi Kaltim triwulan III 2019 terkonfirmasi dari penjualan semen yang tumbuh hingga 21,54 persen (yoy) pada Juli 2019.

Di sisi lain, risiko penahan laju pertumbuhan lapangan usaha konstruksi diperkirakan bersumber dari mundurnya target operasional beberapa proyek-proyek pemerintah dengan skema tahun jamak. “Selain triwulan ketiga dan keempat, kita optimis tahun depan anggaran sektor kontruksi akan meningkat,” jelasnya.

Menurutnya, untuk sektor kontruksi pada 2020 pasti naik signifikan. Pihaknya tidak bisa memprediksi berapa besar presentase angkanya, karena belum tahu berapa besar peningkatan anggaran kontruksi. Dalam undang-undang nomor 2 tahun 2017 tentang jasa kontruksi, kepala daerah punya wewenang dan tanggung jawab tentang lelang proyek di daerahnya.
“Saya yakin gubernur kita pasti akan melindungi pengusaha lokal agar dapat ikut membangun sektor kontruksi di Kaltim,” pungkasnya. (ctr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X