Kinerja CPO Sedikit Membaik

- Rabu, 18 September 2019 | 13:01 WIB

SAMARINDA-Meskipun harga minyak kelapa sawit terus melemah, namun industri pengolahan nonmigas Kaltim triwulan II 2019 menunjukkan peningkatan, khususnya untuk industri crude palm oil (CPO). Peningkatan kinerja industri CPO tercermin dari kenaikan pertumbuhan volume ekspor CPO Kaltim, dari sebesar 60,19 persen year on year (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi sebesar 61,31 persen (yoy) pada triwulan II 2019.

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kaltim Muhammad Sjah Djafar mengatakan, peningkatan kinerja industri CPO triwulan II 2019 juga didorong oleh implementasi kebijakan biodesel 20 persen (B20) yang dilakukan oleh pemerintah. Selain B20, uji coba untuk bahan bakar B30 juga terus dilakukan, sehingga memberikan optimisme bagi industri CPO dalam negeri di tengah tren harga komoditas internasional yang terus mengalami penurunan.

“Tren penurunan harga CPO masih terus berlanjut di tengah over supply CPO di pasar dunia,” katanya. Dia menjelaskan, harga CPO internasional triwulan II 2019 tercatat USD 567,95 per metrik ton (mt). Harga tersebut turun minus 16,68 persen (yoy), dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan harga CPO dimanfaatkan oleh sebagian negara mitra dagang, dalam melakukan stockpiling.

Tiongkok merupakan negara tujuan utama CPO asal Kaltim, dengan pangsa ekspor mencapai 38,48 persen dari total ekspor CPO Kaltim. Pada triwulan II 2019 ekspor CPO ke Tiongkok tumbuh sebesar 62,12 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya 3,93 persen (yoy).

“Peningkatan tensi dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat berdampak pada pembatasan pembelian produk-produk dari Amerika Serikat, termasuk minyak kedelai atau soybean,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah Tiongkok melakukan subsitusi edible oil dari semula minyak yang berbahan dasar kacang kedelai menjadi minyak kelapa sawit. Selain Tiongkok, ekspor CPO triwulan II 2019 ke pasar Eropa juga tumbuh 91,73 persen (yoy) meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar 42,80 persen (yoy). “Sayangnya, peningkatan ini belum bisa menjadi penahan di tengah lemahnya harga CPO saat ini,” pungkasnya. (ctr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X