Secara Nasional Juga Surplus

- Rabu, 18 September 2019 | 12:59 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan RI pada Agustus 2019 mencetak surplus sebesar USD 0,08 miliar. Pada Agustus 2019, ekspor tercatat sebesar USD 14,28 miliar, sedangkan impornya sebesar USD 14,20 miliar.

Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko menyatakan, surplus neraca perdagangan Agustus 2019 memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia, di tengah kondisi global yang kurang menguntungkan. Apalagi, Indonesia juga ikut tertekan akibat ketidakpastian global ini.

“Pertumbuhan ekonomi global yang melambat dan harga komoditas yang terus menurun memberikan pengaruh pada kinerja neraca perdagangan Indonesia,” kata Onny dalam keterangannya, Selasa (17/9).

Neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar USD 0,76 miliar, lebih tinggi dibandingkan defisit bulan sebelumnya yang sebesar USD 0,14 miliar. Ini dikarenakan penurunan ekspor migasnya lebih tajam dibandingkan penurunan impor migas.

“Perkembangan ini dipengaruhi penurunan impor nonmigas, terutama bahan baku atau penolong dan barang modal, sejalan dengan aktivitas investasi nonbangunan dan ekspor yang belum kuat,” terangnya.

Sementara itu, neraca perdagangan nonmigas tercatat surplus USD 0,84 miliar. Angka ini naik dibandingkan surplus bulan sebelumnya yang sebesar USD 0,08 miliar.

Onny menjelaskan, belum pulihnya kinerja ekspor nonmigas dikarenakan harga komoditas yang terus turun. Di samping itu, perdagangan dunia juga melambat. “Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan,” pungkasnya.(jpg/tom)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X