Optimistis Okupansi Terus Terakselerasi

- Rabu, 18 September 2019 | 12:18 WIB

SAMARINDA-Pada Juli okupansi hotel di Kaltim meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ini masih disebabkan perbaikan usai Ramadan pada Mei lalu. Pelaku usaha perhotelan optimis okupansi masih terus mengalami laju perubahan yang positif terhadap hunian kamar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, pada Juli 2019 tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Kaltim sebesar 57,83 persen. Hal ini berarti dari rata-rata jumlah kamar hotel berbintang di Bumi Etam terjual sebanyak 57,83 persen dari seluruh kamar yang tersedia. TPK Juli 2019 mengalami peningkatan 4,85 poin dibanding TPK Juni 2019 sebesar 52,98 persen. “Jika dibandingkan dengan Juli 2018, terjadi peningkatan TPK sebesar 3,02 poin,” ujarnya.

Dia menjelaskan, dilihat menurut klasifikasinya pada Juli 2019 hotel berbintang 5 mengalami TPK tertinggi yaitu mencapai 73,55 persen, dan TPK terendah pada hotel berbintang 1 sebesar 20,14 persen. Sedangkan hotel berbintang lainnya masing-masing di antaranya hotel berbintang 2 sebesar 55,84 persen, hotel berbintang 3 sebesar 58,03 persen, dan hotel berbintang 4 tercatat sebesar 55,37 persen.

“Fluktuatif okupansi merupakan hal wajar, karena setiap bulannya selalu ada perubahaan meningkat atau menurun,” pungkasnya.

Terpisah, Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim Muhammad Zulkifli mengatakan, peningkatan okupansi Juli masih merupakan perbaikan seusai Ramadan pada Mei. Sejak April 2019 okupansi memang sudah menurun, lalu kembali semakin dalam penurunannya saat Mei. Sehingga usai bulan kelima tahun ini, TPK kembali meningkat hingga Juli.

“Kita optimis semakin menuju penghujung tahun, okupansi akan semakin baik seiring banyaknya kegiatan pemerintahan,” ujarnya. Dia menjelaskan, seperti yang diketahui pemerintah berkontribusi lebih dari 30 persen terhadap okupansi. Sehingga semakin banyak kegiatan, maka semakin tinggi tingkat okupansi Kaltim.

Apalagi okupansi tahun depan. Pihaknya optimis akan terjadi peningkatan lebih dari 25 persen dibandingkan TPK saat ini, dengan dipilihnya Kaltim sebagai ibu kota negara (IKN). Hal itu disebabkan, tingginya proyek pembangunan IKN pada tahun depan akan membuat penerbangan menuju Kaltim akan meningkat. Untuk mendukung itu, imbasnya pasti langsung ke perhotelan sebagai akomodasi penginapan.

“Kunjungan-kunjungan yang dilakukan pasti akan membuat TPK di Samarinda dan Balikpapan meningkat,” tutupnya. (ctr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X