SAMARINDA – Ketua DPD Gerindra Kaltim Andi Harun memastikan maju dalam kontestasi pemilihan wali kota dan wakil wali kota Samarinda (pilwali) tahun 2020. Hal ini dibuktikan dengan pengembalian berkas pendaftaran Andi Harun di PDI Perjuangan (PDIP) Samarinda.
Andi Harun datang ke sekretariat PDI Perjuangan Samarinda bersama istri ditemani petinggi Partai Gerindra. Diantaranya Agus Suwandi, Sekretaris DPD Gerindra Samarinda Helmi Abdullah dan Seno Aji Sekjen DPD Gerindra Kaltim dan lainnya. “Saya ucapkan terimakasih telah diterima untuk melakukan proses pendaftaran di PDIP,” kata Andi Harun. Lebih jauh dikatakan Andi, bahwa dirinya mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota. “Iya, saya hanya ingin mendaftar sebagai bakal calon walikota,” sambungnya.
Untuk diketahui, tercatat beberapa bakal calon sudah mengembalikan berkas pendaftaran ke PDIP. Diantaranya Zaefuddin Zuhri dan Apri Gunawan. Pengembalian berkas Andi Harun ke PDIP ini menarik. Karena diketahui PDIP adalah pemenang Pemilu 2019. Khusus di Samarinda, PDIP dan Gerindra sama-sama mengumpulkan 8 kursi di DPRD Samarinda. Disusul Golkar, PKS dan Partai Demokrat yang mendapatkan 5 kursi dan PKB 3 kursi. Sementara PPP mendapatkan dua kursi dan 1 kursi diraih Hanura. Dan untuk bisa mengusung pasangan calon pada Pilwali Samarinda 2020, minimal 9 kursi DPRD Samarinda.
Andi Harun pun tak membantah jika dirinya berharap Gerindra dan PDIP berkoalisi dalam Pilwali Samarinda. “Kami berharap PDIP dan Gerindra bisa menyatu. Gerindra bersama PDIP kita bangun Samarinda,” tegasnya. Lebih jauh dikatakan Andi Harun, PDIP adalah partai pemenang pemilu, ini adalah panggung pertama atas kemenangan yang diraih dari rakyat sebagai pemenang. “Persis apa yang kami harapkan dari rapat internal kami, tidak hanya Kaltim tetapi nasional bahwa terjadinya perkawinan antara kedua partai ini. Insya Allah jika terjadi koalisi maka apa yang kita harapkan insya Allah kita bisa menangkan Pilkada 2020,” beber Andi Harun.
“Politik itu di bolak balik selalu soal perebutan kekuasaan, tapi keleluasaan adalah sebagai upaya perbaikan pembangunan kota Samarinda. Nah, saya kira disini adalah soal kesamaan ideologi, kesamaan tujuan visi dan misi yakni memajukan kota Samarinda,” sambungnya. Lebih jauh Andi mengatakan, yang lebih strategis adalah Pilkada 2020 bersamaan dengan ditetapkannya Kaltim sebagai ibukota negara.
“Ini merupakan Pilkada yang strategis. Samarinda adalah ibu kota provinsi Kaltim maka suka tidak suka Samarinda tetap menjadi penyangga terbentuknya ibukota. Selain sebagai berkah juga kita ucapkan terimakasih kepada presiden, terwujud ibukota pindah di Kaltim,” jelasnya.
Ditetapkannya ibu kota di Kaltim juga membawa konsekwensi agar sumber daya manusia Kaltim makin mantap. “Tidak cukup hanya mendapatkan manfaat ibu kota Negara, tapi harus meningkatkan kualitas hidup . Samarinda harus memiliki keuangan yang cukup untuk membangun kotanya. Tantangan kedepan jauh lebih besar maka kebutuhan itu tidak cukup bagi pembangunan, maka ketika kita sebagai pelaku pembangunan harus menyatu untuk kebaikan kota Samarinda.
Di tempat yang sama, Sekretaris DPC PDIP Samarinda Achmad Sofyan mengatakan kedatangan Andi Harun menjadi momen yang baik. Ia mengatakan, tak menutup kemungkinan menyatunya dua partai besar di Samarinda dalam Pilkada Samarinda. “Dengan niatan baik kedatangan di PDIP, maka kami terima dengan baik pula, mudah mudahan apa yang kita lakukan hari ini menjadi monumen awal terbangunnya kerjasama antara kita di Samarinda. “Mudah mudahan koalisi ini bisa terwujud,” katanya. (pro)