1.500 Penumpang Menumpuk di Bandara Sepinggan

- Selasa, 17 September 2019 | 17:39 WIB

BALIKPAPAN–Efek dominokebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kaltim dan Kaltara terus berlanjut hingga Senin (16/9). Sejumlah penerbangan dari dan menuju daerah tersebut lumpuh. Menukil data BMKG hingga pukul 20.00 Wita, jumlah titik panas (hotspot) di Kaltim tersebar di 153 lokasi.

Dari jumlah itu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyumbang 42 titik panas. Titik panas terbanyak terdeteksi di Kecamatan Kenohan yang mencapai 12 titik. Lalu, disusul Kabupaten Berau sebesar 40 titik panas. Titik panas terbesar berada di Kecamatan Gunung Tabur yang mencapai 8 titik. 

BMKG Kalimarau Berau bahkan telah merilis peringatan cuaca ekstrem sejak Jumat (13/9). Kemungkinan cuaca ekstrem akan terus berlangsung hingga hari ini. Walhasil, sudah sekitar empat hari penumpang transportasi udara harus gigit jari tak bisa melakukan perjalanan. Bahkan penumpang akhirnya banyak tertumpuk di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan.

 Ada yang penerbangannya delay (ditunda), cancel (dibatalkan), hingga divert atau dialihkan ke Bandara SAMS Sepinggan. Station Manager Sriwijaya Air Balikpapan Roy Watulingas membenarkan maskapainya tidak bisa berangkat sejak Jumat. Mereka sudah membatalkan penerbangan mulai rute Balikpapan-Berau PP dan Balikpapan-Tarakan PP. Tujuan Berau memiliki dua jadwal keberangkatan setiap harinya. Begitu juga sebaliknya.

Sementara tujuan Tarakan memiliki jadwal keberangkatan satu kali setiap hari. Seperti penerbangan tujuan Berau. Rute tersebut selalu terisi penuh alias full seat. Kapasitasnya sekitar 120 orang untuk setiap kali terbang dengan pesawat Boeing 737-500NG.

“Termasuk rute favorit karena hari biasa saja penuh apalagi peak season,” ujarnya. Adapun untuk tujuan Tarakan, biasanya tingkat keterisian penumpang sebesar 80 persen. Rute ini menggunakan pesawat jenis Boeing 737-800NG dengan kapasitas 180 orang. Roy menuturkan, penerbangan menuju Berau tidak dapat dilakukan karena visibility di Bandara Kalimarau tidak memungkinkan pesawat landing.

Setidaknya butuh jarak pandang 3.500–4.000 meter untuk bisa mendarat di Berau. Sementara untuk tujuan Tarakan jarak pandang minimal 2.500 meter agar pesawat bisa landing. “Ada rombongan haji yang harusnya sudah berangkat Minggu, tapi kami tunda dulu. Kemungkinan baru berangkat besok (hari ini). Sementara ini mereka kembali ke embarkasi,” bebernya.

Rute Balikpapan-Berau PP sudah dibatalkan empat hari berturut-turut sejak Jumat hingga Senin. Berbeda dengan penerbangan tujuan Tarakan yang sudah mencoba berangkat pada Senin (16/9).

Kebakaran lahan didekat bandara APT Pranoto, Samarinda.

“Saat itu, kami lihat cuaca mulai membaik jarak pandang sekitar 7 kilometer. Jadi berani berangkat,” sebutnya. Roy menjelaskan, pihaknya telah memberikan dua opsi kepada penumpang dalam menghadapi kondisi cuaca buruk tersebut. Yakni memilih refund atau reschedule.

“Kalau kondisi seperti ini, maskapai tidak dibebankan, berdasarkan aturan pemerintah. Ketika terjadi pembatalan karena cuaca, mereka tidak boleh menuntut,” ujarnya. Namun, penumpang mendapat pilihan dua opsi tersebut. Apabila memilih refund, biaya akan kembali kepada penumpang. Dengan potongan 15 persen dari maskapai sesuai aturan.

Sementara bagi yang memilih reschedule, harus bersabar menunggu kapan pesawat dinyatakan aman untuk berangkat menuju rute tersebut.

“Bagi yang reschedule, kami jadwalkan terbang mulai 18 September,” sebutnya. Dengan catatan, itu pun melihat kondisi nanti mendukung atau tidak pesawat mendarat di sana. Roy menuturkan, banyak penumpang Sriwijaya Air yang lebih memilih reschedule daripada refund. Terutama mereka yang berangkat tujuan Tarakan karena tidak ada pilihan lain selain transportasi jalur udara.

“Berbeda dengan tujuan Berau ada yang memilih refund untuk beralih ke jalur darat. Namun, tetap angka yang refund tidak banyak,” jelasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X