SAMARINDA–Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda mulai memberikan imbauan kepada seluruh warga untuk mewaspadai penyakit menular pada musim paceklik yang disebabkan intensitas hujan rendah dan naiknya air laut.
Kepala Diskes Samarinda Rustam mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan peringatan agar masyarakat mengantisipasi terjadinya wabah diare. Sebab, kemarau berkepanjangan ini memengaruhi jumlah pasokan air bersih. "Karena ada laporan dari PDAM air asin mulai masuk ke sungai," tuturnya Senin (16/9).
Dia menerangkan, pada kondisi kemarau seperti ini konsentrasi kuman atau bakteri dan virus menjadi lebih banyak. Pasalnya, volume air yang sedikit dapat menjadi sarang bakteri. Kondisi ini juga dapat membuat partikel debu beterbangan di udara dan menginfeksi organ tubuh. “Sehingga penyakit juga mudah menular,” terangnya.
Sementara itu, terkait kabut asap yang menyelimuti Samarinda selama beberapa hari ini, Rustam menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparatur sipil negara (ASN) terkait menentukan kualitas udara yang berada di bawah kewenangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). "Kalau kami biasanya menangani permasalahan kesehatannya saja. Sesuai tugas dan fungsi," tutur Rustam.
Dia juga menjelaskan, menurut laporan sementara dari rumah sakit di Samarinda, belum ada yang melaporkan peningkatan penyakit pada musim kemarau. Rustam tidak menampik bahwa ISPA memang masuk 10 penyakit yang paling sering dialami masyarakat Samarinda.
Dia menambahkan, di tengah musim kemarau seperti ini, iritasi mata dan kulit mudah menyerang. Dia mengimbau masyarakat untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan bila tidak mempunyai kepentingan, agar tidak keluar rumah. "Tapi ya kalau memang harus ya minimal pakai masker pelindung," tambahnya.
“Kami juga berupaya sosialisasi di tingkat puskesmas dalam mengantisipasi penyebaran penyakit pada musim kemarau,” tutupnya. (*/eza/dns/k8)