HS Dillon Tutup Usia, Dikenang Sebagai Pejuang Pertanian dan HAM

- Selasa, 17 September 2019 | 15:53 WIB

JAKARTA - Harbrinderjit Singh Dillon atau akrab dikenal H.S. Dillon dikabarkan tutup usia tadi malam (16/9) di RS Siloam, Kuta, Bali. Sebagai sosok pengamat sosial-ekonomi serta aktivis hak asasi manusia (HAM), Indonesia kehilangan salah satu tokoh penting dalam perjalanan pembangunan nasional.

HS Dillon yang lahir di Medan pada 23 April 1945 itu dikenal sebagai tokoh keturunan Sikh yang selalu setia dengan identitasnya. Akan tetapi kecintaan Dillon dan kontribusinya pada Indonesia sangat besar. Dalam sektor pertanian, jasanya sangat dikenal lewat gagasan pola perkebunan inti rakyat (PIR).

Proyek itulah yang pertama kali membuktikan bahwa petani kecil mampu membudidayakan kelapa sawit. Hasilnya, produktivitas karet dan kelapa sawit, yang dikelola dengan pola PIR pada 1980-an, dapat mengalahkan perkebunan besar.

Dibesarkan di kalangan keluarga pengusaha pertanian terkemuka di Sumatera Utara, Dillon memiliki semangat besar dalam memajukan pertanian Indonesia. Alumnus Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara itu pun terus mengasah ilmu pertaniannya dengan melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor. Pada 1983, Dillon meraih doktor ekonomi pertanian di Cornell University, Ithaca, New York.

Selain dikenal sebagai pejuang pertanian, kepedulian Dillon pada isu Hak Asasi Manusia juga sangat tinggi. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengenang Dillon sebagai sosok yang aktif mengajak siapa pun memikirkan kepentingan bangsa yang melampaui sekat-sekat perbedaan suku, agama, ras, dan asal-usul.

"Beliau berkiprah lama di Komnas HAM termasuk dalam penyelidikan pelanggaran HAM berat di Timor Timur. Beliau sering mencurahkan pikirannya tentang mengapa negara tak juga mau menuntaskan agenda nasional yang penting, yaitu kasus pelanggaran HAM masa lalu," ujarnya. 

HS Dillon pernah menjabat anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada 1998-2003. Dia juga sempat menjabat anggota Dewan Ekonomi Nasional pada 1999-2000. Dillon juga menjadi anggota Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dari 2000 hingga 2001 dan menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Penanggulangan Kemiskinan dari 2011 hingga 2014. (agf) 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X