Kemarau Masih Panjang, Gelar Salat Istisqa

- Selasa, 17 September 2019 | 15:37 WIB

KABUT asap yang menyelimuti langit Kaltim beberapa hari terakhir diperkirakan berlangsung hingga akhir September ini. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Balikpapan memprediksi, musim hujan baru terjadi Oktober nanti. Hal tersebut, merupakan pengaruh dari fase kering yang merupakan dampak dari fenomena cuaca Madden Julian Oscillation (MJO).

Berdasarkan analisis dan pengamatan BMKG Balikpapan, MJO merupakan salah satu gangguan cuaca dan iklim yang terjadi secara periodik dan berulang. Terjadi di sekitar wilayah tropis atau daerah lintang rendah di sekitar garis khatulistiwa. Ketika melewati wilayah Indonesia, maka akan mengalami kekurangan curah hujan.

“Artinya wilayah Kaltim pada khususnya, akan sangat jarang mengalami hujan sampai akhir September nanti,” kata Ilham Rosihan, prakirawan BMKG Balikpapan kepada Kaltim Post, kemarin (16/9). Hal ini berbanding lurus dengan banyaknya jumlah titik api yang muncul selama musim kemarau ini. Sehingga membuat penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin sulit dikendalikan. Lantaran tidak ada hujan yang turun.

Dampaknya, mengakibatkan kabut asap yang pada umumnya muncul pada pagi hari. Karena udara mengendap ke permukaan. Berakibat kabut asap tipis menyelimuti wilayah Kaltim. Dengan jarak pandang yang tercatat pada Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Balikpapan sekira 2 ribu meter atau 2 kilometer. “Walau bandara sempat mengalami kabut asap, namun penerbangan untuk pesawat besar belum berpengaruh. Kecuali daerah tujuan yang jarak pandangnya rendah,” imbuhnya.

Dari Samarinda, Kepala Bandara APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi mengatakan, pihaknya akan mengambil tindakan setelah adanya karhutla yang terjadi berjarak 1 kilometer dari bibir landasan pacu. Dirinya telah berkoordinasi dengan camat dan lurah setempat guna membahas terkait warga yang membakar hutan demi membuka lahan baru di wilayah Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara.

Pasalnya, kabut asap akan mengganggu penerbangan dan pendaratan pesawat. “Ini tanggung jawab bersama. Bukan cuma bandara. Bandara hanya kena imbasnya dan merugi,” tutur Dodi. Lanjut dia, pada Sabtu (14/9) lalu, sebanyak 12 penerbangan mengalami penundaan dan dua pembatalan keberangkatan. Sementara pada Minggu (15/9) sebanyak 18 penerbangan dibatalkan. Lalu satu penerbangan ditunda dan satu penerbangan dialihkan ke Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.

Adapun kemarin (16/9), Bandara APT Pranoto hanya menerbangkan dua pesawat dengan tujuan Jakarta karena jarak pandang sudah lebih dari 5.000 meter atau 5 kilometer. Pesawat yang berangkat adalah Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA581 pada pukul 10.00 Wita. Garuda Indonesia berangkat tanpa penumpang.

Kemudian Batik Air pada pukul 11.00 Wita. Kemudian, pada 12.30 Wita, kabut asap kembali mengganggu dan menurunkan jarak penglihatan di bawah 3 kilometer. Selepas itu, belum ada penerbangan kembali. “Garuda terbang tanpa penumpang. Kemungkinan dia memang disuruh,” jelasnya.

Kemarin, dirinya bersama staf melakukan salat Istisqa dan doa bersama meminta hujan. Kegiatan tersebut sebagai upaya terakhir permintaan pertolongan untuk dapat mengatasi kabut asap. “Sepintar apa pun kita, tanpa izin darinya (Allah SWT) kita tak dapat berbuat apa-apa,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda Irfan menerangkan, karhutla di dekat Bandara APT Pranoto sejak Jumat (13/9) seluas 25 hektare.

Hingga kemarin, seluruh tim pemadam masih berjaga di titik tersebut untuk menjaga agar api tidak membesar. “Tim bakal standby. masalahnya lahan gambut, di atas (permukaan tanah) api padam, tapi di bawah masih menyala,” katanya. (kip/*/eza/riz)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X