Lewat Esai Jadi Anggota UNCTAD

- Senin, 16 September 2019 | 13:16 WIB

Bercita-cita mengunjungi Negeri Paman Sam. Tidak disangka dapat dipenuhi lewat tulisanopininya. Tanpa pikir panjang World Bank Group pada 2017 mengundangnya. Tidak berhenti di sana Nor Anisa sekarang bahkan aktif menjadi anggota UNCTAD Youth Action sebagai satu-satunya koordinator aktif di Kaltim.

 

Oktober tahun lalu, di Swiss. Dia mendapat kesempatan bertemu Menteri Bappenas RI, Bambang Brodjonegoro. Anisa mengutarakan pendapatnya dalam membangun perekonomian Indonesia. Tidak hanya melalui sektor digital dan industri. Namun, melalui pendidikan berkewirausahaan, yang seharusnya sudah diajarkan secara perlahan dari sekolah dasar.

“Kaum milenial sekarang itu, baik itu kelahiran 99 atau 2000-an, mereka mulai mengerti UKM dan semacamnya itu saat SMA,” kata Anisa. Bagi dia, menanamkan pengetahuan soal finansial dasar pada usia dini adalah hal yang bagus untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia.

Pendapatnya tersebut dia utarakan dalam acara World Investment Forum. Sesudah acara United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). “Lagi-lagi karena esaiku diterima, aku menghadiri acara tersebut,” ungkapnya.

UNCTAD merupakan Organisasi naungan PBB yang menangani isu perdagangan, investasi, dan pembangunan. UNCTAD kemudian mengirimkan surat penerimaan keanggotaan ke Kemenlu Indonesia, dan diserahkan ke Anisa. “Selama 8 hari di Swiss, aku dibiayain penuh dari Kemenlu, bahkan kampusku juga kasih uang saku juga,” ungkap mahasiswi semester akhir Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Mulawarman.

Seusai kegiatan UNCTAD, jelang waktu 6 bulan. April lalu, dia menghadiri ECOSOC Youth Forum di New York. “Sama-sama dari PBB kegiatannya itu, aku ke sana sebagai pendamping,” lanjutnya. Saat itu, dia mendampingi Deputi Kemenpora Faisal Abdullah, pembicara di kegiatan tersebut.

Keanggotaan sebagai koordinator UNCTAD dia manfaatkan sebaik mungkin. Selain sering menjadi pembicara, mengenai masalah kewirausahaan dan finansial keuangan, dia juga mengajar Sosiologi di SMA Plus Melati Samarinda.

Anggota UNCTAD di Indonesia hanya ada lima orang. Selain dari Jambi, Bandung, Aceh, Jakarta, ada Anisa dari Samarinda. “Rencananya aku dan teman-teman UNCTAD lainnya mau bahas Samarinda untuk kegiatan kami,” ungkapnya.

Kini dia sedang menyusun proposal untuk mengulas lingkungan di Samarinda dari segi kewirausahaan. Menurut dia, muda-mudi selalu bersemangat jika membahas festival atau kegiatan yang menghibur. “Seharusnya sebagai generasi muda harus aktif dan kritis terhadap lingkungan. Objek yang sedang aku susun itu dari SKM (Sungai Karang Mumus). Bagaimana pengelolaan sampah rumah tangga di sana itu bisa menghasilkan, atau membuat suatu energi alami baru,” tutur perempuan yang bermimpi meraih gelar PHD itu.

Dia berharap, mahasiswa jangan hanya fokus kuliah. Ada banyak hal di luar kampus yang bisa diraih manfaatnya. Baik itu untuk diri sendiri maupun masyarakat luas. (*/yui/dns/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X