Kutai Timur Dikepung Asap Tebal

- Senin, 16 September 2019 | 12:33 WIB

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) marak terjadi. Dua peristiwa kebakaran lahan terjadi secara bergantian. Di Dusun Kenyamukan, Sangatta Utara pada sore hari, berlanjut di Gang Damai, Km 1 Sangatta Selatan, malam harinya. Akibatnya, asap mengepung Sangatta.

 

KABUT asap tak hanya berasal dari Kutim, melainkan Berau. Pasalnya, dua kabupaten itu memiliki hamparan hutan dan lahan yang terbentang luas. Terlebih musim kemarau, rentan terjadi Karhutla. Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kutim Donny Malewa menjelaskan kepada harian ini, beberapa titik api muncul di Sangatta. Menurut dia, ada empat titik rawan, yakni Kenyamukan, Jalan Poros Km 1, Jalan Haji Masdar, dan kawasan Guru Besar.

"Kami berupaya mengingatkan bahaya karhutla, termasuk mengingatkan agar masyarakat tidak sembarangan. Namun, pelaku pembakaran sepertinya tak peduli,” ujarnya. Saat kondisi kemarau, dijadikan kesempatan oknum warga untuk membuka lahan dengan cara murah dan mudah. Padahal membahayakan banyak orang. “Ada empat titik api di Km 1 dan itu lahan gambut. Otomatis api susah padam," sambungnya.

Terpisah, Kasi Penanggulangan Darurat BPBD Kutim Romi menuturkan, pihaknya kerap memadamkan api. Hampir setiap hari ada kebakaran lahan di berbagai lokasi. "Baik di Sangatta Utara maupun bagian selatan. Belum lagi ditambah kecamatan-kecamatan lain di luar Sangatta," katanya.

Penanganan dilakukan tim gabungan, terdiri dari BPBD, Disdamkar Pemkab Kutim, KPHP, TNI, Polri, dan relawan lainnya, serta warga. Beberapa kendala kerap dihadapi. Salah satunya ketersediaan air. Selain itu, kemampuan fisik personel, cuaca panas, serta angin kencang, dan topografi area hutan atau lahan yang terbakar.

"Unit yang biasa turun ke tempat kejadian adalah 1 water tank BPBD, 1 mobil rescue BPBD, 1 pemadam pemkab, ditambah unit roda empat maupun roda dua dari BPDB, KPHP, dan kepolisian," ungkapnya.

Pemadaman menggunakan selang yang terkoneksi ke water tank atau truk pemadam. Selain itu, menggunakan pompa punggung serta alat pemukul ranting kayu secara manual. "Jika situasi lebih parah, pemadam pemkab akan menambahkan unitnya ke titik api," kuncinya. (*/la/dra2/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X