Asap Makin Pekat, Sekolah Libur Tiga Hari

- Senin, 16 September 2019 | 12:32 WIB

TANJUNG REDEB-Kabut asap yang semakin pekat, membuat Wakil Bupati Berau Agus Tantomo memanggil pihak Dinas Pendidikan (Disdik) dan kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Berau, sekitar pukul 15.00 Wita kemarin (15/9).

Pertemuan yang digelar di rumah dinas wakil bupati itu khusus membahas kondisi udara Berau yang sudah beberapa hari terpapar kabut asap pekat. Wabup meminta kadisdik untuk memerintahkan semua sekolah meliburkan aktivitas belajar-mengajar selama tiga hari, terhitung sejak hari ini (16/9).

“Benar, diliburkan tiga hari,” ujar Agus. Meliburkan para pelajar selama tiga hari masih bisa diperpanjang jika kondisi asap yang menyelimuti Bumi Batiwakkal semakin pekat. “Bisa bertambah, lihat kondisi nantinya,” sambungnya.

Kebijakan itu harus diambil lantaran kabut asap pekat membuat udara Berau tidak sehat. “Saya tidak ingin anak-anak sekolah mengalami sakit,” katanya.

Kebijakan untuk meliburkan seluruh pelajar di Berau juga mengantisipasi peningkatan penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), khususnya dari kalangan pelajar.

Dikatakan Humas RSUD dr Abdul Rivai Erva Anggriana, pasien dengan keluhan penyakit ISPA memang mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. "Saya belum lihat angka pastinya. Selama kabut asap, penyakit terbanyak diderita pasien di RSUD adalah ISPA," ujarnya. Dijelaskannya pula, asap yang diduga dari aktivitas pembakaran hutan dan lahan mengandung gas dan partikel kimia. Material tersebut memicu dampak buruk yang nyata pada manula, anak-anak atau bayi, dan pengidap penyakit paru.

Jadi, kabut asap yang saat ini merajalela membawa partikel berukuran kecil yang masuk melalui saluran pernapasan. "Mereka yang mengidap asma, terutama anak-anak, adalah kelompok paling rentan terhadap ancaman kabut asap," tambahnya.

Sisi lain, Bandara Kalimarau lumpuh selama tiga hari. Kondisi asap yang pekat mengurangi jarak pandang. Dampaknya, terjadi penumpukan penumpang. Tak sedikit calon penumpang yang tidak bisa terbang, memilih menempuh jalur darat dari Balikpapan untuk ke Berau atau sebaliknya.

Titik-titik karhutla di Berau mulai berkurang. Namun, asap pekat tak kunjung hilang. Pasalnya, sumber asap ada dua, dari Berau tapi ada pula kiriman. Dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. (*/hmd/mar/*/oke/udi/dra2/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X