Sarkoma Ewing Rentan Menyerang Anak-Anak

- Senin, 16 September 2019 | 10:39 WIB

TERBENTUK dari tumor ganas yang melekat pada tulang atau jaringan lunak di sekitar tulang, jenis kanker ini masih langka terjadi. Sarkoma ewing lebih mudah menyerang anak-anak.

Pada 2016, jejaring media sosial diramaikan dukungan kepada Lolyta (20), gadis berparas cantik yang berjuang melawan sarkoma ewing. Hingga akhirnya meregang nyawa.

Belum diketahui secara pasti penyebab kanker tersebut menimpa usia tumbuh dan berkembang anak yakni 5–15 tahun. Diterangkan dr Fachrizal, setiap jenis kanker memiliki periode umur tersendiri.

“Kondisi tubuh anak yang belum sepenuhnya kuat dalam metabolisme mendukung kuat penyebaran virus tersebut. Ditambah bila daya tahan tubuh sang anak dalam keadaan tidak baik,” jelas dokter spesialis tulang tersebut.

“Kami ada dua pasien kemarin. Anak-anak dan remaja, sejauh ini satu masih tahap penyembuhan dengan kemoterapi. Satu lagi sudah tidak ada (meninggal),” tutur Sulastri, pendiri Rumah Singgah Kanker Samarinda.

Menurut Sulastri, tak terlalu banyak penderita sarkoma ewing di Samarinda. Meski begitu, penyakit tersebut tetap ada. Mutasi genetik pada anak dapat berpengaruh kuat, selebihnya penyebab secara umum belum diketahui pasti.

“Kami enggak tahu kapan kanker itu menjangkiti tubuh anak. Tubuh kita sudah terdapat sel kanker, hanya menunggu aktifnya. Karena itu, faktor gaya hidup yang tidak sehat mampu memicu aktifnya sel kanker,” ucap perempuan yang kesehariannya berperan sebagai pendamping penyintas kanker itu.

Sarkoma ewing dapat berkembang cepat. Penanganan secepat mungkin mampu membantu meningkatkan rasio peluang kesembuhan Namun, orangtua tetap memantau kondisi anak  sekalipun sudah dinyatakan sembuh untuk mencegah kembali berkembangnya sel kanker.

Peran orangtua dan keluarga sangat penting untuk mendeteksi sel kanker sejak dini. Faktor genetik atau keturunan, konsumsi makanan yang mengandung bahan kimia seperti boraks dan formalin, serta virus seperti hepatitis B dan paparan radiasi tertentu, menjadi faktor pemicu terbangunnya sel kanker yang kemudian mengganas.

“Jika anak terdiagnosis sarkoma ewing, orangtua sebagai pelindung pertama harus membuatnya nyaman terlebih dahulu. Sebab, jika kita perlakukan mereka seperti seseorang yang benar-benar sakit, anak akan kehilangan jiwa sehatnya,” ucap Sulastri.

Raga yang kuat terlahir dari jiwa yang sehat. Pepatah yang acap terdengar tersebut dibenarkan Sulastri. Dia mengimbau orangtua agar tidak mudah khawatir berlebih dan segera teliti setiap pergerakan anak baik secara fisik maupun fungsional. jika terdapat kelainan, segera diperiksa. (/syl/rdm/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X