JUMLAH pasien infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) meningkat hingga 90 persen di Balikpapan. Dampak dari kabut asap yang melanda Balikpapan beberapa hari terakhir. Tercatat, selama Agustus, jumlah rawat inap sebanyak 11 pasien. Sedangkan hingga pertengahan September ini sudah enam pasien rawat inap.
Kemudian untuk rawat jalan selama Agustus hanya 20 pasien. Sementara baru berjalan setengah bulan ini, jumlah rawat jalan September sudah mencapai 38 pasien. Selain berdampak pada jumlah pasien ISPA, kabut asap dan cuaca yang buruk di Berau juga berimbas pada sejumlah penerbangan dari Balikpapan menuju Berau dan Tanjung Selor terpaksa harus batal.
Tercatat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, setidaknya ada delapan penerbangan rute gagal berangkat. Communication and Legal Section Head Angkasa Pura I Balikpapan Andanina Megasari menyebutkan, penerbangan yang cancel, antara lain Garuda Indonesia, Wings Air, Sriwijaya Air, dan Xpress Air. . Dengan jadwal penerbangan pada pukul 08.45–18.40 Wita.
Contohnya, Wings Air dengan kode penerbangan IW 1360. Seharusnya berangkat kemarin pukul 17.30 Wita membawa 62 penumpang. Namun, imbas penerbangan cancel, penumpang mendapatkan reschedule. Rencananya, baru terbang hari ini pukul 06.00 Wita. Dia mengungkapkan, sejauh ini total penumpang yang terdampak penerbangan batal sebanyak 551 penumpang.
"Mereka diarahkan ke customer service maskapai masing-masing untuk refund dan reschedule kegiatan dalam pengawasan," sebutnya.
Dari Samarinda, aktivitas penerbangan di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto juga terganggu. Pelaksana Pelayanan dan Operasi Bandara APT Pranoto Rora Ardian mengatakan, tercatat 10 penerbangan mengalami keterlambatan. Termasuk 2 penerbangan terpaksa melakukan pengalihan pendaratan atau divert ke Bandara SAMS Sepinggan.
Penerbangan yang mengalami keterlambatan, antara lain, pesawat Batik Air dan Garuda Indonesia rute Cengkareng (Jakarta). Kemudian, Lion Air tujuan Jogjakarta dan Surabaya. Rora menuturkan, dampak kabut asap membuat penerbangan terhambat mulai dari pukul 07.00–11.00 Wita. Menurut dia, hampir sebagian besar penerbangan yang berangkat dari Bandara APT Pranoto mengalami keterlambatan.
Dikonfirmasi terpisah, Plh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas II Samarinda Aliansyah melalui Prakirawan Cuaca Faizal Wempy menjelaskan, kabut asap yang kini menyelimuti Kaltim berasal dari Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Kalimantan Barat (Kalbar). Dia menyebut, pola arah angin dominan dari arah tenggara, sehingga tidak membuat kabut asap tebal seperti di Kalbar dan Kalteng.
“Tapi, Kaltim akan sedikit terkena imbas kabut kiriman. Sebab, adanya gaya Coriolis. Yaitu, gaya angin yang tidak mengikuti arah rotasi bumi yang semestinya,” ungkapnya. Dia menjelaskan, kondisi tersebut membuat sebagian asap akan menyebar di dataran Kaltim. Menurut penilaian, kondisi udara secara visual masih di antara 50–150 mikrogram per meter kubik. Yang artinya masih dalam kondisi sedang.
Sementara itu, kabut asap yang sudah menyebar di Kaltim sedikit mengganggu jarak pandang. Pada kondisi normal jarak pandang dapat sampai dengan 7–9 kilometer. "Untuk sekarang jarak pandang berkurang. Hanya 3–4 kilometer," jelasnya. Dokter Spesialis Paru RSUD AW Sjahranie Emil Bachtiar Moerad menyatakan, kabut asap di wilayah Samarinda belum membahayakan. Namun, untuk berjaga sebaiknya mulai menggunakan masker.
Akan tetapi, bagi penderita penyakit inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA) kronis, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Jika memang terpaksa beraktivitas di luar agar membekali diri dengan obat-obatan pribadi. “Itu untuk menjaga kondisi kesehatan. Ditakutkan jika sewaktu-waktu kambuh mendadak," tuturnya. (*/zaa/*/dq/gel/riz/k8)