Mesin beberapa parpol telah dipanaskan sejak awal September 2019. Peta siapa yang bakal bertarung memperebutkan Balai Kota pun mulai tersibak. Pilkada 2020 pun diprediksi bakal sengit lantaran nihil petahana.
KENDATI begitu, baru empat partai yang sudah menyalakan mesin. Mereka, PDI Perjuangan, Golkar, Demokrat, dan PAN yang memilih menjaring bakal calon (balon) wali dan wakil wali kota yang bakal diusungnya.
Berbeda dengan empat puak ini, Gerindra dan PKS punya cara sendiri untuk menabuh genderang semaraknya pesta demokrasi di Kota Tepian.
Dua parpol ini justru memilih membangun komunikasi ke seluruh partai untuk berkoalisi. PKS mengeplot dua kadernya, Harun Al Rasyid atau Arif Kurniawan jika ingin berkoalisi. Sementara itu, Gerindra mengeplot Andi Harun sebagai balon Wali Kota Samarinda dan cukup mencari pendampingnya.
PKB dan NasDem pun punya tolok ukur sendiri untuk mengayuh perahu partainya untuk terlibat dalam laga politik nanti. PKB misalnya. Muktamar nasional sudah rampung akhir Agustus lalu, partai besutan Muhaimin Iskandar itu masih wait and see.
“Lihat situasi juga sembari menunggu peraturan organisasi membuka penjaringan atau tidak dari pusat,” ucap Ketua DPW PKB Kaltim Syafruddin.
Kendati begitu, komunikasi politik PKB untuk Pilkada 2020 di Ibu Kota Kaltim sudah berjalan ke dan menguat ke dua sosok. Apri Gunawan dan Gerindra yang mengusung Andi Harun. Jumlah keterwakilan PKB di DPRD Samarinda periode 2019–2024 hanya tiga kursi membuat PKB perlu mematangkan pilihan. “Koalisi pasti. Tapi, kami perlu menimbang ke mana arah kebijakan partai,” tuturnya.
Langkah serupa dipilih NasDem. Joha Fajjal, ketua DPD NasDem Samarinda, mengaku keputusan untuk membuka penjaringan atau cukup mengusung kader sendiri dan berkoalisi menunggu arahan dari DPP NasDem. “Akhir September ini, kemungkinan baru diketahui ke mana arahnya,” kata dia saat dikonfirmasi media ini lewat seluler, kemarin.
Dia tidak menampik meski keputusan pusat belum terbit, komunikasi politik ke seluruh parpol yang mengantarkan kadernya duduk di DPRD Samarinda sudah berjalan. “Komunikasi kan pasti jalan terus, terlepas dari pilkada atau tidak,” akunya.
Disinggung soal bakal mengusung kader sendiri atau tidak? Joha mengaku bisa jadi kader sendiri yang bakal diusung NasDem nantinya. Namun, pengusungan tentu mempertimbangkan elektabilitas dan diterimanya figur tersebut. “Berharap kader sendiri pasti. Di pilkada sebelumnya kan ada almarhum Nusyirwan Ismail dan menang sebagai wakil wali kota,” pungkasnya. (*/ryu/dns/k8)