PROKAL.CO, SAMARINDA - Wakil Walikota Samarinda Barkati menjelaskan pembongkaran dilakukan jajaran Satpol PP terhadap bangunan liar di Folder Air Hitam beberapa waktu lalu untuk keindahan dan Kebersihan kota.
"Yang jelas kita itu untuk kebersihan dan keindahan kota. Kita menyarankan, berjualan jangan di atas trotoar. Kan sudah pernah dibongkar, ini dipasang lagi. Kita bongkar, dipasang lagi. Masa mau main terus," kata Barkati, beberapa waktu lalu.
Pemerintah Kota, dikatakan Barkati, berharap adanya kesadaran agar pedagang tak berjualan sembarang tempat dan sebaliknya harus ada rasa memiliki kota untuk dijaga kebersihannya.
"Kota Samarinda ini milik kita semua. Kalau masih merasa milik pribadi masing-masing, nggak akan bisa memelihara (kota). Masih menginap di Samarinda, KTP nya Samarinda tapi jiwanya masih menginap dan belum memiliki Samarinda," ujar Barkati.
Sebelumnya, PKL korban pembongkaran di Folder Air Hitam melakukan aksi demonstrasi di depan Rumah Dinas Walikota Samarinda, Selasa 10 September 2019 lalu. Mereka memprotes tindakan Satpol PP membongkar bangunan dagangannya pada 17 Juli 2019 dan 5 September lalu.
Pedagang meminta dialog dengan Walikota untuk mencari jalan keluar. Mereka ingin menyampaikan aspirasinya ke Pemerintah Kota karena penggusuran hanya dilakukan sebagian bangunan pedagang.
"Kami turun (aksi demo) karena ada sebagian PKL yang tidak digusur. Malah, yang digusur adalah masyarakat Air Hitam yang berjualan sudah iuran membeli mesin rumput dan menjaga kebersihan," kata wakil para PKL yang berdemo. (mym)