BALIKPAPAN— Musim kemarau sudah berlangsung dua bulan. Setiap hari Waduk Manggar yang merupakan sumber baku air bersih PDAM Tirta Manggar mengalami penyusutan 2 cm. Kini ketinggian air terpantau 9,5 meter dari kondisi maksimal 11 meter. Masih mampu melayani masyarakat, terutama 101 ribu pelanggan existing. Direktur PDAM Balikpapan Haidir Effendi menuturkan pendistribusian masih berjalan normal.
“Pelayanan terus dilakukan. Masih normal selama tidak ada kerusakan pada pipa transmisi dan pipa distribusi. Jika ada pasti kami umumkan,” tuturnya. Kalaupun tak turun hujan hingga akhir tahun, distribusi dijamin masih aman.
Selain Waduk Manggar, saat ini ada sembilan instalasi pengolahan air minum (IPAM) yang membantu meng-cover kebutuhan air bersih bagi pelanggan. Yaitu IPAM Km 12 Karang Joang, IPAM Kampung Damai, IPAM Km 8 Batu Ampar, IPAM Gunung Sari, dan IPAM Prapatan. Selanjutnya ada IPAM Kampung Baru, IPAM Zamp Korpri, IPAM Gunung Tembak, dan IPAM Waduk Teritip yang baru saja beroperasi dengan sumber air baku berasal dari Waduk Teritip.
Dikatakan, penggunaan air di musim kemarau mengalami peningkatan, sehingga turut berimbas pada pelanggan yang berada di permukiman atas (perbukitan) atau jauh dari sambungan pipa PDAM. Itu karena tekanan air turun. Pada jam tertentu, seperti pagi dan sore hari banyak pelanggan yang menggunakan air secara bersamaan yang membuat distribusi air tidak merata.
“Silakan menampung cadangan air sebagai persiapan, jika sewaktu-waktu air tidak mengalir karena ada gangguan,” ucap Haidir.
Berbeda dengan Bendali IV yang berada di Jalan Asnawi Arbain (BJBJ) yang kini dilaporkan kering. Bendali memang sengaja dikuras karena ada perbaikan pada daun pintu yang rusak. Kondisi pintu agak melengkung yang mempersulit proses buka tutup air jika dioperasikan.
Proses perbaikan dilakukan sejak Agustus dan saat ini proses perbaikan sudah selesai. Difungsikan sebagai pengendali banjir kawasan MT Haryono Dalam yang mampu menampung hingga 150 ribu kubik air. (lil/ms/k15)
