Bulan September merupakan puncak musim kemarau di Indonesia begitu pula Banua Etam. Musim kemarau biasanya diikuti dengan berkurangnya level dan debit air di sungai Mahakam. Pada bulan tersebut dibutuhkan beberapa usaha untuk tetap menjaga pasokan listrik dari banyak pembangkit listrik di bawah koordinasi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Kalimantan.
PLTGU Tanjung Batu merupakan salah satu pembangkit listrik milik PT PLN (Persero) yang memanfaatkan penggunaan air sungai Mahakam sebagai media pendingin dan menggunakan uap sebagai salah satu penggerak turbin yang menghasilkan energy listrik dengan kapasitas 3x20 MW saat combined cycle yang dimanfaatkan untuk kebutuhan energy dan menyuplai enrgi listrik ke system 150 KV pada Sistem Kelistrikan Kalimantan.
Sistem kelistrikan Kalimantan adalah system yang terhubung dengan 3 provinsi, yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Dalam upaya menjaga kinerja, Unit Layanan PLTGU Tanjung Batu, maka perlu dilakukan beberapa kegiatan pemeliharaan. Salah staunya adalah merawat kondisi volume dan kualitas air di water intake. Air ini nantinya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan pendinginan pada condenser Unit Layanan PLTGU Tanjung Batu.
Manager Unit Layanan PLTGU Tanjung Batu, Ghani Wahyu Nugroho mengatakan permasalahan yang biasa terjadi di musim kemarau adalah pendangkalan water intake. “Ini disebabkan oleh sedimen (lumpur) yang ikut terbawa masuk ke dalam kanal. Sedimen ini terus menerus menumpuk dan akhirnya menyebabkan pendangkalan,” kata Ghani.
Hal inilah, lanjut dia, menyebabkan fungsi pendinginan turun sehingga performa dari mesin tidak dapat menghasilkan energy yang optimal. Nah, untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan pengerukan sediman tanah di kanal water intake Unit Layanan PLTGU Tanjung Batu dengan menggunakan metode sand pump. Metode ini dinilai tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Lumpur dipindahkan ke tempat lain sehingga pendangkalan dapat dikurangi atau dihilangkan untuk tercapainya kondisi water intake yang bersih dan akan berpengaruh positif pada performa mesin,” sambung Ghani.
Ghanimenambahkan keunggulan sand pump diantaranya pelaksanaan pengerukan dapat dilakukan saat mesin pembangkit listrik beroperasi, sehingga tidak mengganggu operasional PLTGU Tanjung Batu dalam rangka masuk ke system Kalimantan. “Selain itu penggunaaan hose pada sand pump dapat membuat lokasi pembuangan lumpur berada pada titik yang jauh atau yang diinginkan,” tuturnya.
Inilah lanjut dia, upaya – upaya PLN dalam menjaga kehandalan pasokan listrik di Kalimantan. “Dengan demikian, kami PLN senantiasa selalu berusaha memberikan pelayanan yang maksimal untuk mensuplai kebutuhan energy bagi masyarakat,” tutupnya. (pro)