SANGATTA - Satpol PP Kabupaten Kutai Timur, kekurangan puluhan tenaga yang bertugas pada bidang operasi atau penertiban di lapangan. Hal ini diungkapkan plt Kasatpol PP Kutim, Didi Herdiansyah. Dirinya menjabarkan mayoritas personelnya mengundurkan diri karena mencari pekerjaan lain dan diterima di sejumlah perusahaan batu bara.
"Kami kekurangan personel, dua bulan yang lalu masih berjumlah 147 orang, sekarang sisa 134. Banyak yang keluar jadi sekuriti di perusahan," katanya dalam pelaporan di rapat coffee morning belum lama ini. Sekira 81 personel dibutuhkan untuk mengcover pekerjaan. Komponen itu terdiri dari delapan orang ASN dan 73 TK2D. Dia meminta peranan OPD lain untuk melakukan inventarisasi agar dapat menurunkan pegawai kontrak untuk pindah menjadi pesonel Satpol PP.
"Kami harap OPD yang overload bisa dialihkan ke kami dan akan diberi pendidikan di Balikpapan," terang dia. Sebelumnya, Bupati Kutim Ismunandar telah menyetujui usulan TK2D yang tidak aktif bekerja di setiap OPD untuk dialih fungsikan menjadi tenaga Satpol PP. Sehingga dapat membackup pekerjaan yang bersifat urgent dan tidak menerima tenaga kontrak baru.
"Nanti TK2D yang banyak bolos, tetap bekerja di OPD nya, tapi berubah kostum mengenakan pakaian Satpol PP. Tugasnya ya bekerja sebagai staf Satpol hanya di kantornya saja," ujarnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kutim, Irawansyah mengatakan banyaknya personel yang mengundurkan diri merupakan hal lumrah. Perlu disadari penggajian pada TK2D belum dapat memenuhi kebutuhan dan kerap terlambat.
"Tidak apa-apa, bagus saja. Berarti didikan Satpol PP memang bagus. Makanya mereka keterima di perusahaan. Kita maksimalkan pegawai yang ada, nanti diatur pola dari OPD lain," tuturnya. (*/la)