TENGGARONG–Sejumlah partai politik (parpol) mulai melakukan pendekatan untuk membangun koalisi. Sebut saja, Partai Golkar, PDIP, dan PAN. Di parlemen ketiganya sudah sepakat berkoalisi untuk mengawal kebijakan.
Golkar memang jauh hari sudah menyebut koalisi Golkar dan PDIP di DPRD Kukar. Namun belakangan, PAN menurutnya juga sudah bergabung dan menyampaikan misi yang sama untuk mengawal kebijakan di parlemen.
"Di DPRD Kukar kami sudah menyatakan berkoalisi untuk mengawal kebijakan kesejahteraan rakyat. Itu sudah menjadi komitmen kami," terang Solikin.
Disinggung tujuan melakukan koalisi di parlemen, dia mengatakan untuk mengawal berbagai kebijakan eksekutif secara bersama-sama. Namun saat disinggung kemungkinan ketiga parpol tersebut akan membangun koalisi menjelang pilkada di Kukar, Solikin mengatakan, peluang tersebut sangat terbuka.
“Bisa jadi begitu. Tergantung nanti kebijakan masing-masing pengurus parpol di pusat,” lanjut Solikin. Dia seolah menyatakan keinginan berkoalisi tiga parpol tinggal menunggu keputusan pusat.
Solikin bahkan menyebut, Ketua DPW PAN Kaltim Darlis Patalongi menyatakan niat untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Kukar menggunakan perahu PDIP. “Besok kabarnya Pak Darlis mengambil formulir pendaftaran ke PDIP,” tambahnya.
Wakil Ketua DPD Golkar Kukar Andi Faisal sebelumnya menyampaikan mengeluarkan sinyal akan membangun koalisi di parlemen, antara Golkar dan PDIP. Koalisi tersebut diberi nama Koalisi Keumatan.
Meskipun diklaim sebatas koalisi di parlemen, namun diprediksi akan menyolidkan kedua parpol mengusung paslon bupati mendatang. Jika ketiga parpol tersebut berkoalisi, jumlah kursi legislatif yang memberikan dukungan sebanyak 25 kursi. Masing-Masing Golkar 13 sebanyak kursi, PDIP 7 kursi, dan PAN 5 kursi.
Koalisi parlemen kedua, juga dibangun oleh Partai Gerindra. Anggota DPRD Kukar Alif Turiadi dari Fraksi Gerindra mengatakan, koalisi tersebut diberi nama Adil Makmur. Partai-partai yang diajak untuk berkoalisi antara lain yang menjadi mitra koalisi pada Pilpres 2019 mendukung Prabowo-Sandiaga Uno. (qi/kri/k8)
