Pastikan Kaltim Bebas dari Mafia Bola

- Rabu, 11 September 2019 | 16:23 WIB

BALIKPAPAN–Satuan tugas (satgas) anti-mafia bola jilid II melebarkan sayapnya ke Bumi Etam. Polda Kaltim membentuk tim tersebut dengan menggandeng beberapa pihak. Di antaranya, Asprov PSSI Kaltim dan tiga klub sepak bola asal Kaltim: Borneo FC, Mitra Kukar, dan Persiba Balikpapan. Dan keberadaannya dideklarasikan, kemarin (10/9).

Direskrimum Polda Kaltim Kombes Andhi Triastanto menyebut, pembentukan satgas tersebut sebagai tindak lanjut pembentukan satgas pusat. Agar tiga klub sepak bola di Kaltim bebas dari aktivitas mafia bola. Harapannya, menciptakan pertandingan yang fair.

“Kami pastikan ada tim kami yang turun di setiap pertandingan. Dengan koordinasi PSSI tentunya,” ujar Andhi setelah deklarasi satgas anti-mafia bola di Hotel Platinum.

Dia menegaskan, satgas itu memang dimaksudkan untuk membantu PSSI mengawasi dan memastikan setiap pertandingan. Agar tidak disusupi praktik yang bisa mengganggu pertandingan. Baik campur tangan pengaturan skor, hingga intimidasi ke wasit. Termasuk dari ulah suporter. “Sejauh ini klub juga menyambut baik. Karena tujuannya memang membantu klub,” sebutnya.

Terkait apakah sudah ada indikasi mafia bola di Kaltim, dia menyebut belum ditemukan. Namun, pihaknya tetap mengawasi dan meminta PSSI, klub, dan suporter sepak bola untuk ikut membantu jika menemukan indikasi tersebut. “Sejauh ini belum ada (mafia),” ujarnya.

Sementara itu, Exco PSSI sekaligus Ketua Asprov PSSI Kaltim Yunus Nusi menyebut, satgas tersebut meringankan tugas PSSI untuk mengantisipasi situasi yang rawan mengganggu pertandingan. “Wasit kami akan lebih enjoy dalam memimpin pertandingan,” ucap Yunus.

Memang, diakui dia, wasit menjadi salah satu faktor yang bisa mencederai pertandingan yang fair. Karena dalam evaluasi selama satgas anti-mafia bola jilid I, PSSI telah merumahkan 17 wasit yang terbukti berkaitan dengan mafia bola. “Tinggal bagaimana wasit saja ada tekanan. Jadi, bisa memimpin dengan baik. Penonton pun tidak rusuh,” sebutnya.

Manajer Borneo FC Dandri Dauri juga menyambut baik adanya satgas ini. Namun, becermin kasus yang pernah dialaminya saat mengungkap pelaku terduga mafia bola pada 2015. Dia ingin ada mekanisme yang jelas jika kasus serupa terjadi. “Mafia bola ini ibarat angin. Bisa dirasa tapi tak bisa digapai,” katanya.

Manajer Persiba Balikpapan Sayid Ryanezard mengakui, selama ini pertandingan di liga 2 tempat klubnya berada, rawan ketidakadilan dari wasit. Terutama saat pertandingan tandang. “Ya contohnya saat kami berhadapan dengan Martapura FC,” tukasnya.

Lalu, Direktur Operasional Mitra Kukar Suwanto menegaskan, salah satu pekerjaan rumah satgas adalah memastikan setiap pertandingan bebas dari mafia bola yang kerap mengintervensi demi menguntungkan sejumlah pihak. “Mudah-mudahan satgas anti-mafia bola bisa mendeteksi bandar judi yang mengatur skor pertandingan,” kata Suwanto. (rdh/ndy/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Desak MK Tak Hanya Fokus pada Hasil Pemilu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:36 WIB

Ibu Melahirkan Bisa Cuti hingga Enam Bulan

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:30 WIB

Layani Mudik Gratis, TNI-AL Kerahkan Kapal Perang

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:17 WIB

IKN Belum Dibekali Gedung BMKG

Senin, 25 Maret 2024 | 19:00 WIB

76 Persen CJH Masuk Kategori Risiko Tinggi

Senin, 25 Maret 2024 | 12:10 WIB

Kemenag: Visa Nonhaji Berisiko Ditolak

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:50 WIB
X