Serapan Industri Bisa Stabilkan Harga Bawang Merah

- Rabu, 11 September 2019 | 15:29 WIB

SURABAYA– Harga bawang merah di pasar tradisional terus menurun. Saat ini harganya mencapai titik terendah pada 2019. Yakni, rata-rata Rp 15.160 per kilogram. Kemarin (10/9) situs siskaperbapo.com mencatatkan harga barang merah terendah di Kabupaten Kediri sekitar Rp 12.000 per kilogram. Sementara itu, harga tertinggi Rp 18.625 per kilogram di Kabupaten Bondowoso.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Bagus Sasmito mengatakan bahwa kisaran harga tersebut terpantau di 116 pasar tradisional. Sejak awal tahun, harga bawang merah mengalami fluktuasi. Bulan ini harganya anjlok. ”Tapi, kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, harganya tidak jauh berbeda. Yaitu, Rp 16.124 per kilogram,” urainya kemarin (10/9).

Bagus mengatakan bahwa rendahnya harga bulan ini dipicu panen raya. Karena itu, dia berencana mengundang pelaku ekspor dan pelaku industri. Dengan demikian, penyerapan hasil panen bagus dan harganya pun terjaga.

Pelaku industri yang Bagus maksud adalah mereka yang menggunakan bawang merah sebagai bahan baku untuk kemudian menjadi produk olahan. ”Sebenarnya kami wait and see karena beberapa hari terakhir harga perlahan naik,” ungkapnya. Sampai sekarang, dia masih menghimpun data di tingkat petani terkait dengan kelebihan produksi dan kebutuhan di dalam maupun luar Jatim.

”Kami berharap penyerapan dari industri maupun kemungkinan ekspor bisa membantu mengatrol harga di tingkat petani,” papar Bagus.

Sementara itu, Ketua Umum Kontak Bisnis Hortikultura Indonesia M. Maulud mengatakan bahwa infrastruktur logistik di sentra-sentra produksi juga bisa mencegah penurunan harga. Misalnya, mesin cold storage. Fasilitas tersebut akan memperpanjang umur penyimpanan bawang merah.

”Kalau ada cold storage, hasil panen bisa disimpan dulu ketika harga jatuh,” tegas Maulud. Setelah penyimpanan maksimal dua bulan, bawang merah bisa dipasarkan lagi. Saat itu harga pasti sudah lebih stabil. (res/c12/hep)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X