KENA IMBASNYA..!! Karhutla di Sekitanya, Kota Minyak Dikabuti Asap

- Rabu, 11 September 2019 | 11:37 WIB

Kabut asap yang timbul akibat kebakaran hutan dan lahan di sekitar wilayah Balikpapan memenuhi langit Kota Minyak. Ketiadaan hujan makin memperparah.

 

BALIKPAPAN – Dua hari terakhir, langit Kota Minyak tak biru. Terutama di pagi hari. Kabut asap tampak menyelimuti, seperti pada Selasa (10/9) pagi. Kabut asap masih terlihat hingga pukul 09.00 Wita. Tidak hanya kabut, bau asap seperti lahan terbakar juga tercium. Asap ini diduga imbas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sekitar wilayah Kaltim.

Prakirawan BMKG Balikpapan Diyan Novrida menjelaskan, saat ini Balikpapan sedang memasuki puncak musim kemarau. Walau sempat hujan, hanya intensitas ringan. Akibat cuaca yang begitu panas, memicu titik panas (hotspot) semakin banyak. Berdasarkan data BMKG Balikpapan pada kemarin pagi, jumlah hotspot mencapai 241 titik di seluruh wilayah Kaltim.

“Jadi bukan asap di Balikpapan, tapi kiriman dari daerah sekitar,” ucapnya. Di antaranya Samboja Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara (PPU), sampai Paser. Dari pantauan jumlah hotspot terbanyak dari Paser, yaitu 50 titik.

“Arah angin mendukung penyebaran asap ke Balikpapan. Musim kemarau ini arah angin dari tenggara ke selatan hingga barat daya,” sebutnya. Namun, dia menuturkan, kabut asap hanya terjadi beberapa jam. Saat merambat siang, asap menyebar dan hilang.

Selain itu, hotspot yang cukup diwaspadai jika memiliki tingkat kepercayaan hingga 80 persen. Namun tidak semua hotspot memiliki tingkat kepercayaan sebesar itu. Ada yang hanya 30 persen. Sementara hotspot di Paser dengan tingkat kepercayaan 80 persen sekitar 20 titik.

“Berbeda dengan di Kalteng mungkin di sana jumlah hotspot lebih banyak dengan tingkat kepercayaan lebih dari 80 persen,” bebernya. Diyan menjelaskan, jumlah hotspot hingga 241 titik di Kaltim termasuk tinggi. Meningkat dari kondisi biasa. Tentu pengaruh dari adanya musim kemarau.

Namun dia mengaku tidak bisa mengukur berapa banyak hotspot di Kaltim. Sebab datanya setiap hari bisa berubah. “Tidak ada ukuran rata-rata karena setiap hari jumlah hotspot ini berubah. Kalau setelah hujan bisa nihil. Sekarang meningkat karena ini puncaknya musim kemarau, tidak ada hujan,” katanya.

Meski asap menyelimuti langit, sejauh ini belum mengganggu aktivitas penerbangan di kawasan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan. Jarak pandang masih sekitar 3-5 kilometer pada Selasa pagi. Kondisi ini tidak akan terlalu berpengaruh untuk pesawat berukuran besar.

“Masih bisa take off dan landing, belum mengganggu aktivitas penerbangan,” imbuhnya. BMKG tidak dapat memprediksi berapa lama kabut bisa menghampiri Balikpapan. Meski begitu, musim kemarau di Kaltim diprediksi baru terjadi sekitar Oktober dasarian III. Sementara untuk Balikpapan, musim hujan masih di awal November.

Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG Balikpapan, hari ini Balikpapan diprediksi cerah berawan. Dengan suhu sekitar 23-31 derajat Celsius. Kelembaban 65-90 persen. Sementara besok cuaca akan cerah. Suhu 24-30 derajat Celsius dengan kelembaban 65-85 persen. “Kemarau bukan berarti tidak hujan, tetap ada potensi hujan tapi intensitasnya ringan,” tutupnya. (gel/ms/k18)

Tabel Lokasi Hotspot

Berau: 62 titik

Kutai Barat: 30 titik

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X