Investasi Saham, Sadar Masa Depan

- Selasa, 10 September 2019 | 20:54 WIB

MULANYA hanya coba-coba. Muhammad Muzayyid melihat ada peluang besar dari investasi saham. Apalagi zaman semakin canggih, revolusi industri 4.0 sudah di depan mata. “Saya pertama kali tahu dari mata kuliah saham di kampus,” ujar mahasiswa jurusan Ekonomi IKIP PGRI tersebut.

Pria yang karib disapa Zay itu bermain saham karena ingin coba-coba dan mencari pendapatan dari tempat lain. “Belajar saham ini autodidak sih. Lihat-lihat dari YouTube, sampai paham. Kalau sudah paham, baru berinvestasi,” ucap pria 23 tahun itu.

Untuk langkah awal memahami, harus mempelajari bagaimana mekanisme yang ada dalam menu trading. Pelajari tentang analisa teknikal (grafik) dan fundamental (berita) yang ada di sebuah produk.  Sebagai acuan strategi harga ke depan. Lalu, sering melihat situasi pergerakan pasar secara langsung. Baik dari rata-rata per menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahunan.

Sebagai pemula, Zay bermain saham baru satu tahun belakangan. Modal awalnya Rp 100 ribu kala itu. Keuntungannya masih puluhan ribu dalam sehari. Dia pun masih terus belajar bagaimana jeli melihat pergerakan pasar.

Memang harus pandai melihat grafik atau dalam hal ini analisis teknikal. Pergerakan harga saham terus berubah bahkan dalam hitungan detik. Jika pandai melihat peluang dan kesempatan, tak menutup kemungkinan meraih untung besar.

Penting untuk mengikuti perkembangan informasi dari perusahaan atau emiten yang sahamnya dibeli. Hal itu tentu berpengaruh besar. Jangan sampai malah rugi. Seperti tiba-tiba perusahaan tersebut bangkrut.

Sebagai pemula, pikirkan matang-matang sebelum membeli saham. Hal itu berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Baik dari info laporan keuangan emiten, hingga membaca perkembangan saham emiten lewat grafik. Mingguan, bulanan hingga tahunan.

Ada banyak pertimbangan. Namun bukan berarti investasi saham adalah hal yang merugikan. Banyak anak muda yang masih belum melek investasi. Padahal penting untuk bekal masa depan.

Melihat banyak masyarakat yang memandang sebelah mata mengenai saham, Zay berpendapat. “Sebelum melihat satu sisi, harus lihat sisi lainnya. Melihat kebenarannya apakah itu buruk atau baik. Dan yang paling penting, perusahaan yang kita ikuti harus terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” tegasnya. (*/sla*/rdm2)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X